9 ~Familiar~

109 11 71
                                    

"Ngga bisa, Sayang," ujar Jonah yang tampak mengancingkan kancing lengan kemejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ngga bisa, Sayang," ujar Jonah yang tampak mengancingkan kancing lengan kemejanya.

Agnes memanyunkan bibirnya, kesal. Hari ini adalah akhir pekan. Biasanya, Agnes akan berbelanja bulanan atau sekedar jalan-jalan dan windows shopping dengan suaminya untuk melepas penat. Istilahnya berquality time berdua bersama suami. Terlebih, Jonah juga jarang sekali mendapat shift malam atau shift jaga saat akhir pekan dan hanya datang ke rumah sakit untuk presensi atau mengisi shift pagi singkat yang hanya tiga sampai lima jam lamanya. Tapi sepertinya tidak untuk hari ini.

Shift jaga malam yang tiba-tiba dilimpahkan pada Jonah karena salah satu rekan sejawatnya tidak dapat mengisi shift-nya, membuat Agnes kesal.

"Ya tapi kan, ngga bisa gitu. Emangnya ngga ada dokter lain selain kamu?" tanya Agnes masih merasa kesal. Entahlah, sejak pagi tadi, mood Agnes sedang tidak baik.

"Iya ada. Tapi yang deket sama Dava kan cuman aku. Yang bisa dikulik Dava buat tukeran shift sama dia juga cuman aku, Sayang. Tau sendiri segimana sifatnya Dava," balas Jonah yang tengah mengecek isi tasnya lalu memilih kacamata yang akan dipakainya hari itu.

Agnes menghela napas.
"Kamu tuh kadang kulihat terlalu deket sama Dava. Kayaknya kalo Dava perempuan, pasti kamu pacarin, jadi istri kedua. Iya kan?"

"Hush! Mana ada kayak begitu," sahut Jonah langsung dan memakai kacamata pilihannya lalu menghampiri Agnes yang masih duduk di tepi ranjang sambil melipat kedua tangannya di depan perut.

Jonah mengusap kedua lengan Agnes dengan lembut sampai ke siku, lalu berlutut sambil menatap istrinya itu.
"Iya.. iya.., aku ngerti kamu kesel waktu kita yang udah kejadwal jadi keganggu. Tapi ini kan bagian dari pekerjaan aku. Kalo memang aku harus gantiin shift rekan sejawat aku ya gapapa dong selama aku sanggup. Toh ngga setiap waktu aku selalu tukeran shift. Lagian Dava itu udah kayak sodara lho. Orang kamu juga kalo ketemu sama Dava juga peluk-peluk biasa kek kamu melukin Ingga sama Yester. Ya kan?"

"Ck! Ya tapi kan beda. Lagian apa hubungannya pelukan sama tukeran shift sih, Jonah?" Agnes memutar bola matanya malas lalu berkata lagi, "emangnya Dava tuh kenapa kok sampe tukeran shift sama kamu? Biasanya gak pernah tuh."

Jonah menggenggam tangan Agnes dan mengusapnya lembut punggung tangannya.
"Aku belom tahu. Pertukaran shift ini dadakan. Dava pasti punya alasan yang bagus kena dia sampai tuker shift dadakan ke aku. Udah ya, jangan ngambek lagi. Kan minggu depan kita masih bisa jalan lagi kayak biasanya. Hari ini, kamu mau di rumah aja? Atau mungkin mau keluar sama Ingga-Yester lagi?"

Agnes menatap Jonah yang berusaha memberinya pengertian pun akhirnya menghela napas.
"Nggak. Ingga ada acara sama Zeke. Yester paling lagi berduaan sama Pascal. Pascal kan baru balik dari business tripnya. Sementara aku mbusuk di rumah besar sendirian," jawab Agnes agak mendramatisir.

Mendengar istrinya mulai merajuk, Jonah pun bangkit dan duduk di tepi ranjang, bersebelahan dengan istrinya.
"Agnes Fellica, istri Isaiah Jonah, jangan mulai deh dramanya. Okay, sebagai gantinya, kamu mau minta apa?" tanya Jonah sambil meraih kedua tangan Agnes.

Hawt Popcorn [M-Rated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang