15 ~Pertemuan~

83 9 89
                                    

TOK TOKK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TOK TOKK!

Pintu kamar Willem diketuk oleh Dane. Semalam saat ia sedang siap begadang untuk menonton liga bola, Willem baru saja pulang. Setelah mengobrol singkat, Willem meminta kakak sepupunya itu untuk membangunkannya pagi-pagi karena ia ada janji pagi dengan alumni perihal magang. Dan di sinilah Dane, masih berusaha mengetuk pintu kamar Willem untuk membangunkan si bujang Betawi-Belanda itu.

"Will, bangun woy!" seru Dane sambil masih mengetuk pintu kamar Willem.

Saat sedang sibuk mengetuk, Joseph dengan muka bantalnya baru keluar dari kamarnya hendak ke dapur pun menoleh ke arah Dane yang berdiri di depan kamar Willem. Sambil menggaruk tengkuknya dan mengusap matanya, Joseph berjalan menghampiri Dane.

"Pagi, Bang," sapa Joseph dengan suara paraunya khas orang bangun tidur.

Dane menoleh dan tersenyum.
"Eh, pagi Jo. Baru bangun?" tanya Dane.

Joseph tersenyum tipis dan mengangguk.
"Iya, Bang. Kayaknya kurang tidur gue. Kecapean apa ya? Bang Dane tumben gedorin kamar Willem?" tanya Joseph.

"Nih, semalem minta dibangunin soalnya ada jadwal pagi. Tapi gatau sampe sekarang gak bangun-bangun ni anak," jawab Dane sambil masih mengetuk sesekali berteriak.

"Pulang jam berapa emang?"

"Setengah 12an. Langsung nugas kayaknya habis kelas," terka Dane.

Joseph mengangguk-angguk.
"Kenapa gak ditelpon aja, Bang?"

"Iya juga. Bentar," lalu Dane merogoh kantong celananya dan menelpon Willem.

Terdengar suara nyaring dering ponsel Willem dari dalam kamarnya. Tak lama, dering itu terhenti dan panggilan Dane pun ditolak. Beberapa detik kemudian, pintu kamar Willem terbuka. Wajah bangun tidurnya muncul dari balik pintu.

"Ya, Bang.." sahut Willem dengan suara parau khas orang bangun tidur sambil mengusap kelopak matanya.

"Baru bangun lu? Katanya lu ada jadwal pagi. Buru sana mandi terus siap-siap. Jangan tidur lagi. Abang gak bakal bangunin lagi," omel Dane.

"Hem.. jadwal pagi ya.. Ini hari... ASTAGA!!! GUA ADA INTERVIEW!!!" pekik Willem tiba-tiba yang langsung membanting pintunya dari dalam.

Joseph dan Dane spontan kaget.
"Gila ni bocah. JANGAN DIBANTING WOY!! PINTU MAHAL! GUA SURUH GANTI LU YA KALO RUSAK!" bentak Dane.

Joseph hanya berkedip-kedip sejenak lalu tertawa kikuk.
"U-udah, Bang.. jangan emosi. Masih pagi.. Emang begitu kan si Willem," timpal Joseph sambil menepuk bahu Dane takut-takut.

Dane mengambil napas panjang dalam-dalam lalu mengusap dadanya.
"Bisa darah tinggi gue kalo ngadepin Willem kayak begitu tiap hari," komentarnya.

"Kan ngga tiap hari, Bang," celetuk Joseph.

"Ya itu makanya. Lu nih belain Willem terus kayaknya," sewot Dane.

Hawt Popcorn [M-Rated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang