eps 3 ❤❤❤

1.6K 123 0
                                    

Assalamualaikum, Silakan vote and komen yahh thank you 😊

Happy reading 💕
^•~~•🌸•~•🌸•~•🌸•~•🌸•~~•^

"apa yang kau lakukan disini Indra." tanya Adrian, kepada indra yang masih tersenyum miring dihadapan nya. Emosi Adrian mulai terpancing sekarang namun ia berusaha mengontrol emosinya agar tidak meledak diwaktu yang salah. Wajahnya tidak berubah masih terlihat datar dan dingin

Atsmofer diruangan itu kini berubah 180° menjadi dingin dan mencekam, siapa pun yang berada diruang itu bisa merasakan bagaimana dingin dan mengerikan nya aura Adrian jika amarahnya terpancing.

Arthur yang berada didekat Adrian pun hanya bisa diam membatin, berdoa agar bos galak tapi kayanya ini tidak mengamuk diwaktu yang salah.

Arthur paham betul dengan sikap Adrian, jika ada hal yang bisa membuat emosi Adrian terpancing, Adrian tak akan segan segan menghancurkan satu kantor dan gedung ini Walaupun masalahnya sangat sepele atau kecil sekalipun. Adrian termasuk orang yang paling sensitif tentang emosi atau lebih tepatnya
senggol dikit bacok :v

'semoga tidak terjadi perang ketiga ditempat ini, Tuhan' doa Arthur didalam hatinya.

Arthur tak ingin ikut campur dalam perkelahian Adrian kecuali Adrian sendiri yang memintanya. Ia tak mau jadi samsak pukul keganasan Adrian.

Seperti waktu itu, saat seorang OB muda mengantarkan kopi yang dipesan Adrian keruangan nya, tanpa sengaja kopi itu tumpah dan mengenai jas dan berkas berkas yang ada dimeja Adrian saat OB itu ingin menaruh gelas kopi diatas meja.

Adrian pun marah dan langsung meninju wajah OB itu hingga hidung OB muda itu patah dan mengeluarkan darah. saat Arthur ingin memisahkan mereka berdua, tanpa sengaja Adrian meninju tulang iga milik Arthur saat Arthur ingin menghalangi OB itu dari amukan Adrian. Arthur pun seketika pingsan karena tinju Adrian dan ia pun dilarikan kerumah sakit.

selama dua minggu Arthur harus berada dirumah sakit karena keretakan parah pada tulang iga nya akibat ditinju oleh Adrian, Arthur pun juga masih trauma hingga sekarang karena kejadian itu.

Adrian bukannya minta maaf tapi ia malah marah marah kepada Arhur, karena Arthur menghalangi dirinya untuk memukul OB sialan itu. Arthur hanya bisa diam membisu saat ia dimarahi habis habisan oleh Adrian.

MIRIS bukan nasib Arthur, ia yang hanya ingin melerai perkelahian malah menjadi korban emosi dan keganasan bosnya sendiri. Sepertinya sebentar lagi Arthur harus pergi ke psikiater untuk mengobati batin dan mentalnya karena berkerja terlalu lama dengan Adrian :v

Back of topik ~

Indra masih belum menjawab, ia masih tetap tersenyum miring dan terus menatap mengejek pada Adrian. Ia ingin sedikit mengerjai Adrian kali ini dengan wajah yang terlihat mengesalkan dimata Adrian, ia tahu Adrian adalah orang yang cepat terpancing oleh api emosi jadi kali ini ia ingin mempermainkan emosi Adrian.

Sebenarnya itu bisa saja berakibat fatal baginya bahkan Arthur sudah memberi kode lewat mata, menyuruh Indra untuk menghentikan aksinya namun Indra tak mempedulikan itu dan terus menampilkan wajah yang terlihat mengesalkan dimata Adrian.

Indra bisa membaca mimik wajah Adrian, mimik wajah Adrian sekarang seperti sedang menahan sesuatu, rahangnya sekarang juga terlihat mengeras seperti sedang menahan amarah.

Pesawat kertas Untuk Papa {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang