eps 9 ❤❤❤

159 14 0
                                    

Assalamualaikum, jangan lupa vote dan komen cerita author ya!

Author doain yang jadi silent Readers jatoh dari kasur. Semoga harimu selalu senin dan gak ada tanggal merah! awokawok!

Happy reading!
^•~•🌸•~•🌸•~•🌸•~•🌸•~•🌸•~•^

19.42 || Mansion Carlos

"Kabarku selalu baik baik saja paman," Ucap Adrian tersenyum kecil sambil membalas jabat tangan paman yang dulu ia 'sayangi'.

Andra Argantara Carlos, laki-laki berkepala 4 yang sekarang menjabat sebagai seorang bos mafia terganas di negara eropa. Ia adalah saudara atau lebih tepatnya kakak ayahnya. ia juga mempunyai perusahaan besar namun tidak terlalu terkenal namanya.

Wajah asia yang tampan ditambah dengan tubuh atletis yang khas mampu membuat wanita diseluruh pelosok negri ini jatuh pada pesona nya. Dia juga seorang duda tanpa anak.

Namun satu hal yang harus diketahui dari seorang Andra, ia adalah orang yang kejam, licik dan juga dingin. Andra mampu bersikap seperti orang baik didepan keluarga Carlos dan juga didepan 'dirinya'.

Pria tua itu hanya tersenyum simpul, ia pun menanyakan banyak hal pada Adrian sebagai sikap basa-basi. Adrian hanya menjawab singkat pertanyaan itu dengan sewajarnya.

"Bagaimana pekerjaan mu sebagai CEO di perusahaan mu Adrian? Apakah menyenangkan?" Tanya Andra sambil mengambil dua cangkir minuman wine dari seorang Butler, dan menawarkan nya pada Adrian.

"Aku nyaman dengan pekerjaanku sekarang." Ucap Adrian sambil menerima minuman yang diberikan oleh Andra. Laki laki itupun tersenyum dengan hangat, sudah lama ia tidak bertemu dengan keponakan nya ini.

"Kau bisa menghubungi aku atau ayahmu jika kau butuh bantuan." Andrian menatap paman nya datar, lalu menyeruput kembali minuman nya. Akting paman nya bagus sekali malam ini, untung ia bukan orang yang mudah terharu akan kebaikan seseorang.

"Ya... Jika kau tidak keberatan saja." Adrian meletakkan cangkir yang ia minum diatas meja, matanya menjelajahi tiap ruangan ditempat itu. Dekor pesta yang sangat mewah dan elegan, huh apa kado murahan yang ia bawa bisa membuat wanita itu merasa bahagia malam ini.

Oh ya ngomong-ngomong dimana kakak singanya itu, jangan bilang ia tidak datang malam ini.

"Kau terlihat tengah mencari seseorang, apa kau mencari Aru?" Tanya Andra saat melihat mata Adrian. Adrian pun hanya mengangguk datar tanpa melirik Andra.

"Dia berada disana, aku bisa memanggilnya-"

"Tidak, tidak usah. Biar aku saja yang mencarinya." Potong Adrian, Andra pun hanya bisa mengangguk. Tiba-tiba seorang pria berjas hitam datang dan membisikkan sesuatu, Andra pun mengangguk dan membiarkan pria itu pergi.

"Baiklah kalau begitu aku permisi dulu, aku akan menyapa tamu yang lain." Laki laki itupun tersenyum kecil, lalu muncul seorang wanita bergaun merah menarik lengan Andra sambil tersenyum dengan nakal.

"Bersenang-senanglah dalam pestanya oke!" Ucap laki-laki itu lalu pergi bersama wanita yang menggandeng tangan nya. Ia kembali menyapa tamu yang hadir dalam pesta. mereka saling berbincang lalu tertawa ntah apa yang mereka bicarakan, Adrian tak peduli.

Pesawat kertas Untuk Papa {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang