eps 4 ❤❤❤

1.5K 121 16
                                    

Assalamualaikum, silakan vote and komen yah thankyou 😉

Happy Reading💕
^•~•🌸•~•🌸•~•🌸•~•🌸•~•^

Rara kini masih berlari dengan cepat menuju toko bunga ia bekerja berada. Terkadang ia berhenti sebentar untuk mengatur pernafasnya yang terengah engah karena berlari lalu melangkah kembali dengan tempo yang sangat cepat.

"Ra-ra hah ha-rus ce-pat, ka-lo ng-gak nan-ti bun-da kha-watir hah." ucap Rara disela sela larinya dengan nafas yang cukup terengah engah.

Kini Rara berlari melewati taman bermain khusus anak anak, namun larinya terhenti saat melihat seorang anak laki laki jatuh dengan tidak sangat elit didepannya.

BRUKK

"Astagfirullahallazim, kakak gakpapa?!" ucap Rara sambil berlari mendekati anak laki laki itu dan membantunya bangkit dari jatuhnya.

Sebenarnya Rara ingin tertawa keras saat melihat anak laki laki itu jatuh namun ia harus tahan.

Rara pun mendudukan tubuh anak laki laki itu di tanah tanpa alas untuk duduk sama sekali, Rara menaruh keranjang bunga miliknya ditanah. Anak laki laki itu tiba tiba meringis sakit dibagian lutut kakinya

"awshh, lututku sakit sekali." ucap anak laki laki itu sambil meringis sakit memegang bagian lututnya.

Rara yang mendengar ringisan kesakitan anak laki laki itu langsung melihat kebawah lutut kaki anak laki laki itu, ternyata lutut anak laki laki itu terluka dan mengeluarkan sedikit darah.

"lutut kakak luka, Rara obati ya? " tanya Rara kepada anak laki laki itu, anak laki laki itu tidak mendengar ataupun menjawab ia terlalu sibuk dengan rasa sakit yang berada dilututnya.

Rara yang tidak mendapat jawaban dari anak laki laki itu langsung memutuskan untuk mengobati lutut anak laki laki itu. Ia mengeluarkan botol alkohol, selembar kain putih dan plester luka bergambar dinosaurus dari dalam tasnya. Rara hendak mengobati lutut anak laki laki itu tapi tangannya dicegat oleh tangan anak laki laki itu.

"eh eh, kamu mau ngapain!? " tanya anak laki laki itu kepada Rara saat Rara ingin menempelkan kain putih kelututnya yang terluka. Kain putih itu sudah Rara berikan sedikit alkohol untuk membersihkan luka yang ada dilutut anak laki laki itu

"Rara mau potong kaki kakak abis itu digoreng terus Rara makan pakek nasi ama kecap!" ucap Rara bermaksud bercanda namun dianggap serius oleh anak laki laki itu. Anak laki laki itupun menjauhkan kakinya dari Rara namun langsung dipegang dengan erat oleh Rara.

anak laki laki itu langsung membelalakkan matanya karena Rara memegang erat kakinya. Rara tersenyum jahil karena melihat wajah anak laki laki itu seperti ketakutan padanya.

"lepasin!" ucap anak laki laki itu kepada Rara yang masih memegang erat kakinya. Anak laki laki itu terus menarik kakinya namun ditarik kembali oleh Rara. Rara menggeleng dan terus memegang erat kaki anak laki laki itu.

"lepas, lepasin gak!" ucap anak laki laki itu lagi sambil menarik narik kakinya agar terlepas dari pegangan Rara.

"nggak! Rara gak mau lepasin!" ucap Rara kekeh dan memegang erat kaki anak laki laki itu.

Mereka terus saling berebutan kaki hingga Rara menjadi kesal sendiri dan menjitak kuat dahi anak laki laki itu.

Pletakk ~

"awwww, sakitt! " ucap anak laki laki itu sambil berhenti menarik kakinya dan langsung mengusap dahinya. Rara yang melihat kaki anak laki laki itu tidak ditarik lagi, langsung memanfaatkan situasi untuk mengobati lutut anak laki laki.

Pesawat kertas Untuk Papa {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang