Assalamualaikum, jangan lupa vote dan komen cerita author ya!
Author doain yang jadi silent Readers jatoh dari kasur. Semoga harimu selalu senin dan gak ada tanggal merah! awokawok!
Happy reading!
^•~•🌸•~•🌸•~•🌸•~•🌸•~•🌸•~•^"ABANG DIRGA!-!"
Aliza berteriak saat melihat Dirga akan ditabrak oleh sebuah mobil dari arah sampingnya, namun dengan reflek yang cepat Dirga langsung menghindari tabrakan mobil itu dan memeluk Aliza. Membuat mereka berdua jatuh dalam keadaan berpelukan.
KREETT-!
BRAKK-!
PRANGG-!
Mobil itu menabrak kencang pada etalase toko bunga, membuat banyak kaca dan barang yang ada didekat sana terlempar kemana-mana. Suara hantaman mobil itu benar-benar kencang, membuat orang-orang yang berada di dekat sana terkejut mendengarnya.
"Ya ampun suara apa itu!"
"Kencang sekali suaranya!"
"hei ada tabrakan disana!"
"mobil itu menabrak sebuah toko bunga!"
"Astaga bukanlah itu toko milik nyonya Aleena?"
Aliza menutup matanya dan membalas pelukan Dirga, kacamata yang ia gunakan lepas dan hilang entah kemana. Dirga terus memeluk erat Aliza, dia khawatir jika akan ada barang atau kaca yang terlempar ke arah adiknya. Jarak mereka jatuh juga tak jauh dari mobil itu menabrak, beberapa pecahan kaca bahkan mengenai kulitnya.
Orang-orang mulai berkerumun dan membantu Dirga dan Aliza, beberapa dari mereka juga memanggil polisi dan Ambulan. Namun ada juga yang hanya kepo tapi tak membantu, dan mengambil video untuk sekedar konten.
Beberapa orang memasuki toko sambil menghindari kaca yang bertebaran dijalan. Mereka melangkah masuk untuk mencari apa ada korban lain ditempat itu.
"astaga tempat ini hancur!"
"Tentu saja, suaranya saja sebesar itu!"
"Mobil orang kaya ternyata!" Celetuk salah satu orang saat melihat merk mobil itu.
"Aku seperti pernah melihat mobil..."
"Apa pengemudinya masih didalam sana?"
"Hei disini!" salah satu dari orang ditempat itu berusaha membuka pintu mobilnya, ia menarik kuat pintu mobil itu hingga terlepas dari tempatnya.
Semua orang terkejut saat melihat tubuh seorang pria yang mengemudikan mobil itu. Ternyata itu Adrian, seorang konglomerat muda yang namanya sudah terkenal diseluruh negri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Apa mereka baik baik saja disana?"
"Panggil Polisi dan Ambulance!"
"Mereka dalam perjalanan kemari!"
"Hei didekat sana ada korban, cepat bantu mereka!"
"Astaga, apa kalian berdua baik-baik saja!" Tanya Seorang laki-laki tua pada Dirga yang masih memeluk Aliza. Dirga pun mengangguk sambil terus memeluk erat Adiknya.
Aliza terdiam dipelukan Dirga, dia benar-benar lemas sekarang. Ia bahkan tak berani untuk menatap pada mobil yang tadi hampir menabrak mereka. Dia tetap menutup matanya, tubuhnya bergetar karena masih shock dengan kejadian tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat kertas Untuk Papa {HIATUS}
Ficção AdolescenteRara Armellita Andrina, gadis kecil berumur 5 tahun mempunyai senyum manis juga wajah yang sangat imut. Ia tinggal sendiri dirumah nya karena ibu Rara meninggal saat umur Rara 3 tahun akibat kecelakaan mobil dan Ia tak tahu siapa ayah kandungnya. R...