"Dia keluarga kalian yang tidak kalian sadari".
"Maksudmu?"
"Dia orang yang hari ini tidak menunjukkan keberadaan nya didepan umum. Dia adalah putri kalian". Mereka terkejut dan heran. Apa maksudnya? Bukankah putri mereka sekarang telah ada bersama mereka?lalu kenapa dia bilang kalau dia tidak menunjukkan keberadaannya?.
"Apa maksudmu Atha? Putri kami telah ketemu!".
"Ah...itu baginda, maksud saya, Putri Liyora tidak menunjukkan keberadaan nya disini. Benar bukan?". Ok tepat sekali jawabannya Atha. Mereka mengangguk membenarkan ucapan Atha.
"Lalu bagaimana kamu percaya bahwa dia tidak sepenuhnya kegelapan?". Ayah Liana bertanya dan hanya dibalas senyuman kecil dan dia mengangguk.
"Apakah yang mulia tidak melihat kejadian malam itu? Dia tidak menghindari cahaya itu. Bukankah iblis takut dengan cahaya?lalu bagaimana paman masih selamat tanpa sakit apapun?. Itulah maksudku, kegelapan hanya ada dihatinya namun masih ada setitik cahaya bahkan cahaya itu lebih besar dibandingkan kegelapan. Hanya saja dia yang tidak dapat mengontrol emosi dan kegelapan mengambil alihnya". Atha menjawab sangat tepat. Mereka terdiam dan sekarang mengerti maksud Atha bahwa Arez melakukan semua itu demi lost princess.
"Kak Arez, maafkan aku. Aku telah menuduhnya yang tidak-tidak". Edrick segera menuju Arez dan memeluknya. Hari ini janji Atha terpenuhi, reputasi Arez kembali dan hubungannya kembali membaik. "Paman". Suara itu menghentikan kegiatan mereka. "Ya apa Atha?".
"Sekarang bagaimana paman akan ke kerajaan itu lagi?bukankah paman tangan kanannya?". Sekarang suasana kembali hening. Yang di tanyakan Atha menjadi tanda tanya di kepala mereka.
"Ah itu...aku bakal kembali kesana dan menjadi tangan kanannya kembali". Mereka terkejut dan tidak terima dengan hal itu. Mereka akan menjadi musuh kembali setelah ini.
"Tidak kakak, aku tidak mengijinkanmu. Kau tetaplah disini, jika Tika kegelapan akan kembali mengambil alihmu!". Terdengar sedikit perintah namun Arez menggeleng. Keputusannya juga tidak boleh di ganggu gugat!.
"Tenanglah adikku, sebenarnya aku mempunyai tujuan disana selama ini. Apa kau ingat? Tidak adanya pasukan yang menyerang karna akulah yang selalu menghalang. Aku akan kembali dan akan memberikan kalian informasi tentang disana. Terimalah keputusanku!". Perkataan Arez ada benarnya juga.
Mereka semua mengangguk dan mengizinkan Arez kembali ke sana. Namun mereka tidak mengetahui bahwa apa yang akan terjadi ketika dia sampai disana.
Rapat hari ini diselesaikan oleh Edrick. Sekarang kerajaan kembali bersuka cita dengan semua ini. Tidak ada yang mengira bahwa orang yang mereka benci adalah penyelamat hidup mereka. Para prince and princess beserta Atha keluar ruangan dan menuju taman kerajaan. Mereka duduk dibawah pohon rindang dekat sana. "Bukankah besok kita sekolah kembali?". Pertanyaan Liana mengalihkan perhatian semuanya.
"Iya, Besok kita akan kembali sekolah. Gue kangen Academy". Perhatikan sekarang menuju Hayra yang merentangkan tangannya merasakan semilir angin. "Ck, lebay banget, baru dua hari libur". Mendengar perkataan Crish, Hayra menatap tajamnya dan merasa tidak suka. "Syirik ae Lo sama gue, kenapa?".
"G guna syirik sama lo!"
"Nyenyenye"
"Dih!"
"Apa lo?"
"G, gue ganteng"
"Gantengan Sean daripada Lo"
"Seen siapa!?"
"Calon pacar gue"
"Hm"
"Sok dingin Lo"
"..."
"Au dah, aneh!"
Pertengkaran mereka mencairkan suasana namun ada yang menyadari kenapa Crish tiba-tiba diam. Dia tersenyum dengan kelakuan sahabatnya itu. Pertengkaran mereka berhenti karna suara itu, suara yang sangatlah angkuh. "Hey semuanya". "Hai"
"Aduh, ini rakyat kenapa ngikutin kalian mulu sih? Menghambat pemandangan gue aja". Mereka melihat Liyora dengan tak suka. Dia tidak hentinya merendahkan Atha dihadapan mereka. Bahkan Nanzel diam tidak bisa berkata, jika dia membela Liyora maka sama saja dia dengannya. Dia tidak ingin dijauhi temannya hanya karna Liyora. Jadi diam lebih baik dari segalanya.
Mereka tidak menghiraukan perkataan Liyora. Atha hanya berdiri dan pergi dari sana. Dia muak melihat wajah angkuh itu. Kalau saja ini bukan di istana dia akan menghabisi makhluk yang satu itu. Dia berjalan tidak tau arah hingga akhirnya dia berdiri didepan ruangan besar. Perhatikannya tertuju pada tulisan didepan pintu itu. "PERPUSTAKAAN".
Dia memasuki ruangan itu dan terpukau melihat besarnya ruangan ini. Rak buku yang besar dan tinggi serta buku yang sangat banyak. Dia berjalan menelusuri setiap rak buku hingga perhatiannya tertuju pada sebuah buku bersampul coklat. Dia mengambil buku itu namun tingginya tidak dapat menggapai buku itu walaupun dia yang paling tinggi diantara teman ceweknya.
Dia terus berusaha menggapai buku itu bahkan menggunakan elemennya. Namun dia tidak berhasil dan meloncat-loncat hingga tanpa dia sadari tubuhnya terangkat dan mengambil buku itu segera.
Ketika sadar dia memutarkan kepala dan terkejut. Dia tidak tau bahwa dia berada digendongan seseorang yang menatapnya dalam diam. Dia segera turun dan menyandarkan tubuhnya ke rak buku itu. Ketika hendak pergi cowok itu menghalangnya dengan tangan kekarnya.
Cowok itu menepis jarak diantara mereka hingga Atha menutup mata tidak sanggup melihat apa yang akan terjadi. Hatinya tidak bisa memberontak bahkan kakinya tidak ingin beranjak dari sana.
Cowok itu tersenyum miring dan mengarahkan mulutnya kearah telinga gadis itu. "Makanya jangan terlalu dekat dengan bumi". Dia menghembus pelan telinga Atha yang membuat sang empunya membuka mata terkejut.
Apa maksudnya dekat dengan bumi?dia bilang atha tidak tinggi?. Bahkan dia lebih tinggi dari temannya dan cowok itu dengan enaknya bilang dia tidak tinggi alias pendek. (Maap tha, Author sengaja :v. //Pletak /adh". Galak kau tha).
"Apa maksud lo ha? Lo yang terlalu dekat dengan Langit!". Orang itu hanya diam dan duduk disalah satu meja. Atha menahan kesal dan menghentakkan kakinya sampai di meja paling ujung. Dia membuka buku itu perlahan namun tidak dapat dibuka dan buku itu juga tidak memiliki judul. Dia bertambah kesal akibat buku itu namun dia berfikir pasti ada sesuatu dengan buku ini.
Dia meletakkan buku itu diatas meja dan kembali berjalan kerak buku lain. Gerak geriknya tidak terlepas dari cowok tadi. Cowok itu heran, kenapa Atha kembali mencari buku lain dan meninggalkan buku itu sembarangan?.
Dia mengikuti Atha dari belakang, lagi dan lagi dia melihat Atha kesusahan menggapai sebuah buku. Dia sedikit terkekeh, "gadis pendek". Dia masih memandang Atha hingga akhirnya dia kembali menggendong Atha untuk kedua kalinya.
Atha sontak sangat terkejut. Dia memberontak meminta diturunkan kembali. Cowok itu hanya menuruti perkataan Atha yang menjatuhkan nya begitu saja. "Auuhh". Terdengar sedikit lirihan kesakitan dari bibir mungilnya itu.
Dia menatap tajam cowok itu namun yang ditatap hanya menatapnya dingin. Cowok itu segera menuju bangkunya tadi dan duduk dengan tenang. "Kau menyebalkan Prince Kenta ter-Hormat!!". Atha mengumpat pelan dan meninggikan suaranya pada akhir kalimat.Dia kembaki duduk dimeja paling pojok dan mengabaikan cowok itu yang tak lain adalah Kenta si rambut api.
___________________________________
Heyyoo balik lagi nih. Kangen g?
Sini aja dulu ya dan Part selanjutnya bakal nyusul. Moga suka all
Vote and comen
Salam manis
Id :v
KAMU SEDANG MEMBACA
White Academy [On Going]
FantasyAthalia Angelista Crysens. Kalian tau apa itu sihir??apa kalian bisa menggunakannya??apa kalian tau dimana dimensi sihir??apa kalian percaya sihir itu ada?? Kalian nanya gue kalo gue percaya sihir??Yap jawabannya ya..,gue percaya karna gue tinggal d...