chapter 9

99 14 3
                                    


Keadaan kembali hening hingga seseorang mengucapkan sesuatu. " Happy birthday Atha, wish you are the best". Mereka mengucapkan selamat dan memeluk Atha kecuali Kenta dan carenza tentunya. ketika giliran Nanzel, kalung itu saling bercahaya namun tidak disadari oleh empunyanya. "Rasa ini, aku merasakan rindu yang mendalam padamu Atha. Apa kau menyembunyikan sesuatu?dan siapa kau sebenarnya?".

"Apa mungkin kau itu a... Ah sudahlah itu tdk mungkin!dan selamanya tidak akan mungkin!". Dia melepaskan pelukan itu dan kembali dengan tanda tanya. Apa yang akan dia lakukan?. Kenapa setiap bersama Atha dia merasakan perasaan itu?.

****

Acara malam ini telah selesai. Semua tamu kembali kerumah mereka. Para prince and princess masih bercanda ria. Ada yang menggangu Atha, bertengkar kek Crish sama Hayra. Dan ada yang hanya diam seperti Kenta dan Cadenza.

"Atha, Lo kemana aja malam kemaren?gue ga liat Lo dari kemaren". Pertanyaan itu membuat Atha bingung mencari jawaban. Dia harus menjawab apa? Apa mungkin dia akan jujur kepada mereka?. Tapi tidak, belum saatnya mereka tau akan hal ini.

"Hm ... I-tuu... Gue keruang bibi Zizy". Temannya hanya mengangguki jawaban Atha walaupun masih terbesit dihati mereka keraguan karna Atha yang gugup dalam menjawab. Mereka terus berbicara Sampai seseorang, eh bukan 3 orang cewek menghampiri mereka.

"Hey kalian kenapa sama gadis ini? Aturannya kalian bersama gue. Gue putri kerajaan disini. Dan bang Nanzel kok Abang sama dia?". Ujar ketuanya itu sedikit meninggikan suaranya dan melembutkan pada akhir kalimat.

"Tidak seharusnya Lo ngomong gitu putri Liyora!" Dia mengerutkan kening mendengarkan jawaban Hayra. "Itu kenyatannya putri Hayra, dia hanya rakyat jelata dan masuk ke kehidupan kalian". Atha hanya diam tidak menanggapi. Dia sadar kalo dia berada di istana dan harus menjaga sikap tidak ingin mencari masalah.

"Walaupun dia hanya rakyat tapi dia tidak se angkuh anda tuan putri!". Terdengar sedikit tekanan di akhir kalimat Feyn. Liyora sekarang malah mengalungkan tangannya di lengan Nanzel meminta pembelaan. "Bang Nanzel, liat mereka bilang aku angkuh". Nanzel hanya membalas dengan sedikit senyuman.

"Mereka benar sayang, tidak seharusnya kamu seperti itu. Seorang putri dilarang bersikap seperti itu. Kita disini sama". Liyora makin kesal karna tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. "Bukan begitu, aku hanya takut kalian dimanfaatkan oleh dia!".

"Duduklah Liyora". Liyora hanya mengangguk dan melempar tatapan tajam ke arah Atha dan yang ditatap hanya diam. Liyora menuju kursinya dan mengusir Atha dari sana sedangkan antek-antek nya duduk di meja sebelah. "Awas Lo dari sana, gue mau duduk disamping prince Kenta!". Dia hanya menurut dan berpindah duduk di depannya Kenta.

Mereka melanjutkan kegiatan sebelumnya. "Liyora apa yang terjadi ketika malam itu?". Yang ditanya hanya diam memikirkan jawaban hingga buka suara. "Ketika itu gue ingin pergi ke depan melihat bulan itu, gue melewati taman belakang. Gue melihat sebuah cahaya dan menyentuhnya. Itu tepat tengah malam, gue kelempar dan kalung gue bercahaya. Ketika itulah semua berlari ke arah gue dan gue ga nyangka bahwa guelah putri itu".

Mereka yang mendengar penjelasan Liyora hanya mengangguk kecuali Atha yang sedikit marah. "Seharusnya gue lah yang ada diposisi itu tapi berkat Lo gue masih aman". Mereka membahas yang lain dan karna merasa bosan Liyora meninggalkan mereka. "Disini membosankan, guyss ayok kita pergi ke Kawar gue yang super mewah". Para anteknya mengangguk dan mengikutinya dari belakang.

White Academy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang