chapter 15

93 12 8
                                    

"Apa mungkin Atha putri ramalan?", Semua langsung menoleh dan tanpa sengaja tanda itu bercahaya sebentar lalu menghilangkan. (Ternyata pega pinter ya nyembunyiin tandanya g kek Atha -thor. Eh Thor ko gue yang salah - Atha. Emg iya pffft)

Mereka tidak melihat tanda itu.

"Bener tha?", Dia menggeleng.

"Mungkin saja tidak", ujar Feyn membantu.

"Yaudah sekarang kita berangkat". Mereka berdiri seraya berjalan menuju hutan. Sekarang udah giliran kelas C.

"Pisah atau bersama?", tanya Feyn

"Bersama", sahut Cadenza.

"Tapi tidak sulitkah?",

"Tidak" jawab Kenta

"Oke kita jalan bersama",

"Ya"

"Gue pisah", potong Atha. Dia ingin sendiri

"Ga tha Lo bersama kami"

"Ga bisa"

"Bisa"

"Atha, sama kami okey? Abang ga bakal biarin kamu sendirian".

"Baiklah"

Mereka menelusuri hutan. Tidak ada satupun hewan yang dekat dengan mereka. Tidak ada yang muncul.

"Ko gada sih?", Gumam Hayra lelah.

Sudah satu jam lebih mereka berjalan namun tidak mendapatkan apapun.

"Tunggu aja nanti juga akan ada". jawab Nanzel.

"Atha"

"Atha"

"Ha"

"Kenapa tha?", tanya mereka mendengar Atha bicara sendiri.

"Apa tadi kalian ada manggil gue?", mereka menggeleng seraya mengerutkan kening.

"Aku pega tuan putri",

"Ah tidak jadi. Tadi gue salah dengar", mereka menggangguk dan berjalan kembali.

"Kenapa pega?", tanya Atha dipikirannya.

"Aku akan menuntun kalian mencari mereka",

"Baiklah".

"Kau bilang ke mereka untuk berjalan 100 meter menuju Utara. Disana ada hutan lebat dan goa besar"

"Ok"

"Kita jalan 100 meter ke Utara", ujar Atha tiba tiba.

"Kenapa tha?", tanya Crish

"Disana ada hutan lebat dan goa yang besar. Kalian akan mendapatkan hewan itu", jelasnya.

"Lo tau darimana?", tanya Liana kemudian.

"Gue pernah ke sana", elaknya. Dia tidak mungkin bilang dari pega.

"Beneran dek?", Atha mengangguk.

"Oke kita kesana".

Tidak cukup 10 menit mereka sampai. Hutan yang sangat lebat dan sangat susah dilewati.

"Bagaimana cara kita masuk?", tanya Liana heran. Tidak ada jalan satupun.

"Tha disebelah kiri ada tumbuhan yang berbeda dari yang lain. Tinggal kau tekan dan pintu akan terbuka", ujar pega dipikirannya.

"Sebelah sini", Atha menuntun temannya menuju tumbuhan itu.

"Tumbuhan yang berbeda dari yang lain", gumamnya pelan namun masih bisa didengar.

White Academy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang