06 : found

177 34 1
                                    

"Lawakan lo lucu, haha!" Felix tertawa canggung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lawakan lo lucu, haha!" Felix tertawa canggung. Bingung, senang, dan bersalah, rasanya ada yang tidak beres.

Semuanya terasa begitu cepat, atau mungkin tidak. Yang jelas ia merasa bingung, mencoba menepis rasa senang. Hyunjin sedang membuat lelucon, begitu pikirnya.

Mengucapkan omong kosong - memiliki kekasih - taman hiburan, lalu apa ini? Maksudnya, kenapa? Apa semesta sedang bercanda dengan dirinya?

"Selama ini gue selalu nyoba nepis rasa suka –bukan, gue sayang? Cinta gitu lah. Tapi gue merasa gak pantes. Lo tahu, jalang-jalang itu." ucap Hyunjin.

Mantan segaban, namun tidak ada yang berhasil sampai empat bulan lamanya. Banyak diantara mereka merasa cemburu dengan Felix, hubungan Hyunjin dan Felix dianggap lebih.

Hyunjin selalu menomor satukan Felix.

Menyisihkan separuh dari dua puluh empat jam dalam sehari untuk menemani Felix.

Felix,

Felix,

Dan Felix.

Parahnya, ada beberapa mantan kekasih Hyunjin yang sampai datang melabrak Felix. Dan juga pernah hampir mencelakai si pirang. Esoknya Hyunjin mengakhiri hubungannya dengan perempuan itu.

"Waktu gue punya pacar, ada yang salah. Gue gelisah. Gue gak suka lo pergi sama perempuan atau laki-laki lain dan kelihatan deket banget, gue cemburu." jeda sebentar, ia mengambil nafas panjang.

"Lo tahu, setelah semua omong kosong yang lo denger langsung dari mulut gue, rasanya makin gak pantes. Lo selalu ada buat gue, meski gue gak gitu." lanjutnya.

Felix menatap Hyunjin tidak percaya. Yah, setidaknya ia tahu jika Hyunjin tidak sedang melontarkan lelucon. Tapi ini terlalu mendadak?

"Gue suka, gue tetep suka lo yang apa adanya. Tentang omong kosong itu, cuma gue anggep angin lalu aja, meski rasanya sakit."

"Maaf."

"Enggak perlu minta maaf, lo pasti punya alasan yang bagus sampe ngucapin hal itu. Lagian kita ini sahabat, kan?" ucapnya dengan senyuman manis.

"Kita bukan sahabat. Enggak ada sahabat yang selalu menomor satukan lo, enggak ada sahabat yang tengah malam datang kerumah lo cuma sekedar buat mastiin lo udah tidur apa belum, dan enggak ada sahabat yang nyium sahabat nya tepat di bibir. Jadi, lo mau gak nge-upgrade status kita?" ucap Hyunjin panjang lebar sambil menatap Felix lekat.

"Gue ... Enggak bisa."

Hyunjin diam. Rasanya malu, marah, kesal, terkejut, campur aduk. Dia baru saja ditolak? Oleh Felix? Ini serius?

"Enggak bisa nolak..."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
found and lostWhere stories live. Discover now