07 : late

168 33 1
                                    

Jam menunjukan pukul delapan malam, tetapi Hyunjin belum menampakkan batang hidungnya sejak terakhir kali ia berpamitan ada kelas pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jam menunjukan pukul delapan malam, tetapi Hyunjin belum menampakkan batang hidungnya sejak terakhir kali ia berpamitan ada kelas pagi.

Makanan yang dimasaknya mulai dingin, belum disentuh nya sejak satu jam lalu. "Sialan, gue makan sendiri aja lah."

Tubuh dan pikirannya tidak selaras, tangannya bergerak menyuap makanan kedalam mulut, namun dalam diam pikirannya melayang kemana-mana. Memikirkan alasan bagus apa yang Hyunjin miliki hingga pulang terlambat.

Hingga pukul sepuluh malam, Hyunjin belum pulang juga. Khawatir, ia menelpon Hyunjin berkali-kali namun nihil, tidak ada tanda-tanda panggilannya akan diangkat.

"Oke, Hyunjin. Kalau jam sebelas lo belum muncul juga, gue jewer telinga lo." monolognya.

Felix tertidur di sofa, masih dengan posisi duduk memegang ponsel. Mimik wajahnya nampak kelelahan, hari ini kegiatan kampusnya cukup menguras tenaga.

Banyak kegiatan di kampus dan ia buru-buru pulang ketika sadar bahwa sudah hampir jam makan malam, namun yang ditunggu malah tak menampakkan batang hidung nya sampai saat ini.

Tiba-tiba ia terbangun, "Jam berapa ini?" melirik ponselnya sebentar. "Sial, udah tengah malem."

Acuh, kemudian melakukan perenggangan. Punggungnya pegal, posisi tidurnya tadi sangat tidak enak.

"Terserahlah, lagian dia bukan bocah. Gue mau tidur aja–

tok tok tok!

–siapa sih bertamu jam segini?!"

Dengan malas, ia berjalan menuju pintu, membukanya pelan. Hyunjin dan Hena? Hyunjin nampak mabuk, berada dirangkulan Hena, membantu pria itu berjalan.

"Maaf, dia kebanyakan minum." ucap Hena pelan, enggan melirik Felix didepannya. Antara takut dan bingung, maka ia memilih menundukkan kepalanya sembari perlahan menyerahkan Hyunjin kepada Felix.

"O-Oh, Makasih. Gue urus dari sini." Felix mengambil alih rangkulan Hyunjin dipundak Hena. Membawa si surai hitam masuk setelah Hena berpamitan pulang.

"Berapa botol dia minum?" monolog Felix. "Tahan bentar, gue gantiin baju lo dulu." lanjutnya.

Ia menyenderkan Hyunjin di punggung sofa, melepaskan sepatu dan pakaian si surai hitam. Dengan telaten menggantinya dengan kaus putih polos dan celana pendek.

"Felix,"

"Lo udah sadar? Darimana aja lo? dan apa-apaan anjir, lo mabuk? Bareng He–

"Berisik! Gue mau tidur. Lo jangan ganggu." potong Hyunjin, hampir seperti membentak.

"Yaudah sih, maaf. Sono tidur, gue mau buang makanan sisa tadi." ia tertawa.

"M–maaf, gue gak bermaksud. Cuma argghhh .. tugas kuliah bikin gue hampir gila."

"Santai, sana istirahat."

"Tidur sama gue, Fel. Udah lama lo enggak puk-puk gue sampe gue tidur."

"Dasar bayi dugong."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
found and lostWhere stories live. Discover now