Vote komen yuk:)
CAPEK ANJER NGINGETINNYA
TANDAIN KALO ADA TYPO
***
Somi udah pulang pagi tadi dianter Haechan dan sekarang cowok itu menuju ke kantor. Somi nginep dua malam jadinya karena ternyata cewek itu sakit perut sampe jam enam sore. Gila gak tuh?
Haechan sampe hampir gak bangun dari kasur. Somi ditawarin makan juga bilangnya nggak bisa terus, perutnya perih banget. Dan cewek itu juga sempet muntah setelah nangis terus.
Karena tidur terus seharian, malemnya mereka udah kaya kelelawar. Gak tidur. Somi gak bisa tidur, Haechan juga. Akhirnya mereka memutuskan untuk nonton film aja di ruang tengah, sambil pelukan. Enak banget.
Mereka nonton berbagai film sampe akhirnya Somi ketiduran jam empat pagi dan bikin Haechan ikut memejamkan matanya, dan mereka tidur di sofa.
Haechan membelokkan mobilnya menuju parkiran kantor. Hari ini Haechan tak memakai setelan jas seperti biasa. Mau tau pakai apa? Ia memakai jacket kulit hitam dan celana jeans sobek-sobek. Tidak mencerminkan bos yang baik, tidak patut dicontoh.
Haechan memasang kacamata hitamnya begitu keluar dari mobil, berjalan menuju lobi dengan sombong. Apa banget sih.
And amazing. Entah karena wajahnya yang nggak pasaran atau emang tersamarkan oleh kacamata hitam yang dipakainya, karyawan yang sedang bekerja tidak mengenalinya.
"Wehh pak bos! Kok pakeannya kaya anak geng motor aja nih?" suara Jaemin membuat para karyawan langsung me ngangkat kepala mereka mencari keberadaan Haechan.
Dan setelah sadar bahwa Haechan memakai pakaian lain, mereka menundukkan kepalanya menyapa sumber uang mereka.
"Kemaren gue teleponin juga, kenapa gak diangkat?" Haechan berjalan bersama Jaemin kearah lift untuk menuju ruangan Haechan. "Gua gak buka buka hape Jaem, sorry." tak lama lift terbuka dan kedua cogan alian cowok ganteng alias yang pake jacket kulit pacar aku itu berjalan menuju ruangan Haechan.
"Iya, kenapa kaga angkat?" Jaemin mendudukkan dirinya di sofa.
"Sibuk kelonan sama ayang." Haechan duduk di kursinya dan membuka laptopnya.
"Hah? Lo sakit?" Jaemin mengeluarkan sekotak rokok dari kantongnya.
"Jangan disini ege, ruangan gua bau rokok ntar, si Alden suka kesini."
"Belum kesini si Alden, ntar juga ilang sendiri bau nya." Jaemin menghembuskan nafasnya diikuri asap putih yang keluar dari mulutnya.
"Gua gak sakit, si ayang yang sakit." Haechan ikut mengeluarkan rokok ya, mengambil satu batang tembakau itu dan menyalakannya dengan korek.
"Sakit apaan si Somi?"
"Dia dateng bulan abis itu perutnya kram. Kasian anjir gua liatnya, itu seharian nangis terus."
"Minju juga begitu, tapi kaga sampe nangis sih. Paling marah-marah doang ke gue." Jaemin membuka handphonenya. Cowok itu baru ingat semalam Minju menggunakan handphonenya untuk membeli banyak masker kecantikan di toko online.
"Kemaren gua gak keburu megang hape jadinya. Mana dia gak mau makan, sampe muntah."
"Parah kalo gitu, bukannya lo bawa ke dokter aja."
"Udah sampe berbusa mulut gua ngomongnya. Anaknya gak mau, dia mau jalan aja gak bisa."
"Ya cepet lo nikahin lah si Somi nya, biar gak sakit terus pas dateng bulan." Jaemin tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is My Ex |HAECHAN|
Ficção Adolescente(end) "Love you," "Gue bener bener nyesel pernah kenal sama lo." "Loh?! Itukan Somi?!" #1-jeonsomi