[9]

792 107 26
                                    


"Apa kau yakin ini akan berhasil, Jirou-san?"

"Iya, aku juga membawa Uraraka-san dalam rencana kita." jawab Jirou mantap sambil menunjuk Uraraka yang berdiri di belakangnya.

"Halo Yaoyorozu-san, waah~ aku sudah menduganya dari awal tapi aku tidak tahu kalau ini akan benar-benar terjadi." ujar Uraraka antusias.

"Tunggu Jirou-san, aku sudah memberitahumu kalau ini adalah rahasia kita berdua, kan? Kenapa-"

"Sstt aku punya alasan untuk itu." kata Jirou memotong ucapan Yaoyorozu. "Pertama, aku tidak memiliki pengalaman dalam cinta. Kedua, apa kau pikir gadis sepertiku tahu bagaimana cara menarik hati pria? Tentu tidak. Dari luar pun sudah bisa tahu kalau aku bukan gadis yang feminim. Maka jika kita harus bertanya pada seseorang, Uraraka-san lah orangnya." jelas Jirou.

"Wah... aku jadi malu." Uraraka menanggapi.

"Baiklah ... jadi apa yang harus kulakukan?"

"Yah, sebenarnya kau tidak perlu berusaha keras. Nikmati saja alurnya karena kalian berdua sudah saling mencintai." ujar Uraraka.

"S-saling mencintai??" Wajah Yaoyorozu seketika memerah.

"Iya, bahkan satu kelas pun sudah mengetahui soal itu." Kata Jirou yang diangguki oleh Uraraka.

"B-benarkah ...?"

"Iya, mau coba buktikan?"

"Eh, bagaimana caranya?"

"Hehehe serahkan padaku. Selain itu, cara ini juga bisa memperkuat rasa cinta kalian."

●●●

"Itu dia." ujar Jirou pelan sambil mengintip seseorang ㅡyang tidak lain adalah Todoroki dari balik dinding. Kemudian ia berbalik lagi menghadap sahabatnya yang sedang gelisah di belakang.

"Bersiaplah Yaomomo!"

"Ehh?? T-tidak tunggu, aku masih belum mengerti bagaimana caranya pura-pura jatuh."

"Sudahlah, ayo sana pergi!" kata Jirou sambil mendorong Yaoyorozu.

"Tunggu, Jirou-san kau mendorongnya terlalu kuat!"

"Kyaa!"






















"Eh?" Yaoyorozu berpikir ia akan jatuh, tapi...

























"Apa yang kalian lakukan? Mendorong Yaoyorozu seperti itu?"
























"Todoroki-san??" Yaoyorozu mendongak untuk melihat wajah seseorang yang menahan bahunya.

"Kau tidak apa-apa?" Todoroki balas menatapnya dengan khawatir.

Wajah Yaoyorozu seketika memerah. Saat ini Todoroki sedang memegang bahunya. Kepala mereka berdekatan. Todoroki bahkan bisa mencium wangi rambutnya Yaoyorozu.

"Aroma Stroberi ...."

"Yah... maafkan kami Yaomomo. Untung ada Todoroki-kun yang dengan sigap menahanmu agar tidak jatuh." Mereka berdua sudah bersusah payah menahan tawa penuh keberhasilan atas yang terjadi pada Yaoyorozu dan Todoroki.

OUR STORY | TODOMOMO FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang