[10]

1K 124 53
                                    


"Wahh, Todoroki-kun benar-benar menulis ini?? Bukankah ini artinya pengakuan?" ujar Jirou terkejut.

"Bagaimana ini??" Yaoyorozu menenggelamkan wajahnya pada kedua telapak tangan.

"Bagaimana apa lagi? Tentu saja kau harus menjawabnya kan?"

"Jawab apa?"

"Katakan kalau kau juga menyukainya."

Wajah Yaoyorozu langsung berubah menjadi merah padam. "Tidak mungkin ..."

"Ayolah, kau tidak akan menyembunyikan perasaanmu selamanya kan? Atau kau rela Todoroki-kun direbut oleh gadis lain?"

"... tidak mau."

"Kalau begitu ayo lakukan!"

"Bagaimana? Aku pasti akan kehilangan kata-kata saat berada di hadapannya."

"Hmm untuk sekarang jangan pikirkan itu dulu, kau bahkan belum menyentuh ramen-mu. Ayo makan, nanti malah dingin."

Yaoyorozu pun mengangguk, iya meraih sumpit dan mulai menyantap ramennya. Hingga sebuah suara datang membuatnya hampir tersedak.






"Wajahmu merah sekali, Yaoyorozu."

Mata Yaoyorozu membelalak, hampir saja ia tersedak setelah mendengar suara itu. Suara dari orang yang baru saja ia bicarakan dengan Jirou.

"T-Todoroki-san??"

Kemudian Yaoyorozu mencoba mengalihkan pandangannya ke Midoriya dan Iida yang juga berada disana.

"Ah, halo Midoriya-san, Iida-san."

"Yaoyorozu-kun, wajahmu terlihat seperti tomat." ungkap Iida jujur.

"Kenapa makanan kalian belum habis? Sebentar lagi bel berbunyi, lho." kata Midoriya.

"Bukankah kalian yang terlalu cepat makannya?" sahut Jirou.

"Yaoyorozu." Todoroki memanggilnya lagi agar perhatian Yaoyorozu terfokus pada dirinya. "Kau baik-baik saja? Apakah ramennya terlalu pedas."

"Tidak, tidak sama sekali. Aku baik-baik saja."

Midoriya yang sepertinya mengerti dengan situasi saat ini langsung berinisiatif membuat alasan untuk pergi. "Ah, benar. Uraraka-san memanggil kita berdua.  Kami duluan, dadah!" Pamit Midoriya sambil menyeret Iida pergi dari sana.

"Hei, apa-apaan. Kau meninggalkan todoroki-kun sendiri?" Protes Iida saat dibawa pergi namun midoriya tidak menggubrisnya dan tetap berlari.

"Sial, harusnya aku ikut kabur bersama mereka."  Batin Jirou.

"Kau yakin tidak apa-apa? Makin kesini wajahmu semakin merah. Apa perlu aku belikan air mineral?" Tanya Todoroki khawatir. Ia mungkin tidak sadar kalau Midoriya dan Iida sudah pergi karena terlalu terfokus pada Yaoyorozu.

"B-benar, aku tidak apa-apa!"

"Wajahku memerah karena ada kau, tahu!" Batin Yaoyorozu yang mulai jengkel.

"Sebentar, aku ingin ke toilet." pamit Yaoyorozu sebelum bangkit dari kursi dan pergi menjauh.

"Kau apakan dia?" tanya Jirou pada Todoroki yang kebingungan.

"Aku membuat kesalahan?"

●●●

Sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian itu. Dan selama itu Yaoyorozu selalu menjauhi Todoroki. Hal itu membuat hatinya jadi tidak enak.

OUR STORY | TODOMOMO FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang