Chapter 17 : Incident

3.4K 537 16
                                    

Haruto membanting tas nya ke ranjang. Ia mengusap wajahnya kasar, lalu berbaring di atas ranjang dengan kedua tangan telentang. Watanabe itu menghela nafas panjang seraya menatap kosong sekeliling kamarnya, tiba-tiba ia tersenyum lebar, "Kalo dilihat-lihat, Jeongwoo manis juga.."

Tidak lama, laki-laki itu berdecak, "Anjing lo To, inget udah punya Junghwan!" setelah mengucapkannya, wajah Haruto berubah menjadi masam, "Ck, Jeongwoo bener-bener bikin gue kepikiran"

Dengan gontai Haruto berjalan ke arah kamar mandi, mencuci wajah dan mengganti seragamnya dengan sweeter. Barusaja ia ingin membuka pintu kamar, berniat ingin makan siang di bawah tapi notif muncul dari handphone nya. Pesan sang kekasih terpampang jelas di layar persegi panjang, laki-laki berdarah Jepang itu tidak langsung membalas. Ia malah mengabaikannya, tetap berjalan ke arah pintu dan meninggalkan handphone nya di nakas.

"Masak apa, Ma?" Eunbi tersenyum ketika mendengar suara sang anak masuk ke dalam indra pendengarannya.

"Sayur sop kesukaan kamu" Haruto mengangguk semangat kemudian ia berlari ke arah Mamanya yang sedang menanak nasi di kitchen bar, dengan cepat ia mengecup pipi Eunbi kilat lalu melesat pergi ke meja makan.

Eunbi yang melihat tingkah tsundere anaknya terkekeh pelan, jarang sekali Haruto seperti ini. Biasanya ia hanya mengucapkan 'makasih' tanpa berkontak fisik dengannya, "Tungguin nasinya mateng ya sayang.." sang anak mengangguk.

Laki-laki Watanabe itu menatap sayur sop yang ada di depannya, tiba-tiba saja memory lama di otaknya kembali mengingat, ia teringat tentang kejadian satu tahun yang lalu di loker sekolah. Tepatnya, di dalam lokernya ada tupperware berwarna biru dengan gambar doraemon, tupperware itu berisi nasi, sayur sop, dan omelette yang sudah tertata rapi. Tidak bisa Haruto pungkiri jika sayur sop dan omelette itu enak! Ralat, sangat enak. Ia tersenyum ketika tahu siapa yang telah memberinya, meskipun telat.

Sang Mama mengerutkan alisnya melihat anaknya tersenyum sendiri bak orang kasmaran, "Hayoo lagi mikirin siapa?"

Hampir saja Haruto terjungkal ke belakang, namun dengan cepat ia memegangi ujung meja yang ada di depannya, "Astaga Mama!!" teriak Haruto seraya memegang dadanya. Eunbi terkekeh, menyodorkan segelas air putih ke depan Haruto.

"Sorry" ucap Eunbi seraya terkekeh, yang langsung di angguki sang anak.

***

"Copot semuanya, Woo?" Jeongwoo yang baru masuk ke dalam kamar mengangguk, menaruh tiramisu cupcakes dan jus jeruk di atas nakas samping ranjangnya.

Doyoung melepaskan foto Haruto dari dinding kamar Jeongwoo lalu menaruhnya di dalam kotak yang ia bawa, "Abis ini mau lo apain?" wolfie eyes itu tampak berpikir, mengetuk-ngetuk dagunya seraya merotasikan bola matanya ke samping.

"Di bakar?"

"APA?!"

BRAK.

Laki-laki bermarga Kim itu terjatuh, tangga yang ia naiki ikut ambruk di samping tubuhnya. Untung saja tangga tinggi itu tidak jatuh di atas tubuh Doyoung.

"Anjir badan gue sakit" lirih Doyoung, sedangkan Jeongwoo tertawa keras tanpa berniat membantu temannya, "Pfftt.. si babi kenapa lo?"

"Kak, kenapa rame? Eh kak Doy.." Junghwan datang dan langsung membantu teman kakaknya berdiri, berbanding terbalik dengan Jeongwoo yang tadinya asik tertawa menjadi diam seribu bahasa.

"E-eh thanks, Ju" bungsu Park mengangguk.

"Kak Doyoung jatuh dari tangga? Kok bisa sih? Abis ngapain emangnya?" tanya Junghwan berturut-turut. Ia hanya terlalu heran, kenapa tangga tinggi seperti ini ada di dalam kamar Jeongwoo.

Doyoung gelagapan, ia melirik teman sebangsatannya namun orang yang ia lirik malah diam tanpa berniat berbicara, "G-gini Ju, tadinya gue mau bantuin Jeongwoo ngecat kamarnya. Lo tau kan kakak lo yang gak tau diri ini tangannya lagi sakit? Nah jadi gue yang naik tangga deh. Eh tiba-tiba ada kecoa nemplok di tangan gue, reflek gue langsung jatoh dong gara-gara takut, eh malah di ketawain sama kakak lo" jelas Doyoung, sedangkan Junghwan menganggukkan kepalanya.

Kelinci itu menghela nafas lega karena adik temannya itu percaya, namun tiba-tiba Junghwan bertanya kembali yang membuat nafasnya tercekat, "Kok gak ada cat nya?"

"H-hah?"

Junghwan berdecak, "Cat nya mana kak Doy?" Doyoung yang ditanya melirik kesana-kemari, bingung akan menjawabnya apa.

Tiba-tiba laki-laki serigala yang ada di samping Doyoung berdeham, "Cat nya masih ada di bawah, Ju.." Junghwan mengiyakan, lalu keluar dari kamar sang kakak.

Setelah adiknya keluar, dengan cepat Jeongwoo mengunci rapat pintu kamarnya, "Bisa juga lo bikin alesan" jawabnya seraya berdecak kagum pada Doyoung, laki-laki bunny yang di puji melirik sinis ke arah teman manisnya lalu duduk di pinggir ranjang dan meminum jus jeruk.

"Untungnya tadi foto Haruto udah lo taruh ke dalam kotak, gak berserakan kemana-mana juga. Huftt.. kalo enggak, bisa mati muda gue" ucap Jeongwoo disertai helaan nafas berat.

•••

seneng gak double up?
itung-itung gantiin karna kemaren lama ga update.

14 maret 2021

Secret Admirer | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang