Chapter 25 : Misunderstanding

3K 499 37
                                    

BRAK.

"Anjing siapa lo?!" tanya Jeongwoo dengan umpatnya yang meluncur bebas dari bibir semerah jambu.

Laki-laki yang membuat kegaduhan di gudang sekolah menutup pintu usang rapat, lalu berjalan santai ke arah Jeongwoo yang sedang membersihkan meja yang berdebu.

"Lo diem disitu atau gue pukul?!" suara si manis terdengar melengking tinggi tatkala laki-laki itu mendekat ke arahnya.

"Ini gue, Woo"

Sulung Park mendongak, merasa familiar dengan suara deep yang baru saja berucap, "H-haruto?" tanya nya meyakinkan yang diangguki si lawan bicara.

Jeongwoo menetralkan kembali tubuhnya yang sempat menegang, "Lo ngapain disini?" wolfie eyes bertanya seraya mendudukkan pantatnya di kursi berdebu di dalam gudang dan di susul Haruto.

Watanabe itu melirik sekilas ke arah si manis, "Di hukum, gak ngerjain tugas" Jeongwoo mengangguk-anggukkan kepalanya, "Kalo lo?" sambung Watanabe.

"Ya sama, gue lupa ngerjain tugas Kimia. Btw, lo gak ngerjain tugas apa?"

Haruto tampak berpikir, mencari jawaban yang pas untuk menjawab pertanyaan Jeongwoo, "Geografi, lo tau kan kalo Pak Hoony galaknya minta ampun?" laki-laki bermarga Park giggled, menyetujui ucapan Haruto. Walaupun ia tidak di ajar, tapi guru Geografi itu terkenal galak di sekolah.

Nyatanya, semua ucapan si tampan hanya omong kosong. Hari ini tidak ada mata pelajaran geografi. Laki-laki itu hanya ingin menemani Jeongwoo yang tengah di hukum di gudang. Entahlah, tubuhnya terasa seperti magnet yang ingin menempel tatkala melihat kakak sang kekasih masuk kedalam gudang sekolah.

Hening menyelimuti si mantan crush dan si secret admirer— ralat, mantan. Sampai akhirnya, laki-laki yang lebih tua beberapa bulan dari si manis bersuara, "Udah selesai bersihinnya?" tanya Haruto seraya menoleh ke arah Jeongwoo. Jeongwoo mengangguk lalu diiringi menguap, Haruto terkekeh geli melihat raut lucu kakak kekasihnya, "Ngantuk?"

"Banget, semalem cuma tidur 3 jam gara-gara Juju nagih cerita mulu" Haruto terdiam mendengar jawaban wolfie eyes, ingatannya kembali mengingat kejadian kemarin siang saat dirumah kekasih sepupunya, Jaehyuk.

Tidak lama, laki-laki berdarah Jepang kembali berucap, "Pasti bawel banget ya?" Jeongwoo tertawa, guna menanggapi pertanyaan Haruto.

Manis, adalah kata pertama yang Haruto ucapkan dalam hati tatkala melihat tawa renyah dan candu milik kakak si bungsu Park.

"Gue tidur bentar ya, ntar kalo udah pulang jangan lupa bangunin gue" ujar Jeongwoo sebelum terlelap dalam tidurnya.

Jeongwoo memang di hukum untuk membersihkan gudang sekolah hingga jam pulang sekolah tiba. Jika ia ketahuan keluar dari gudang sebelum bel pulang sekolah berbunyi, maka namanya akan terpampang tidak elit di buku bimbingan konseling.

Si tampan memperhatikan laki-laki Park yang sedang tertidur, wajah tampan itu tampak masam ketika menyadari jika posisi tidur Jeongwoo sangatlah tidak nyaman. Kepala yang disandarkan pada lemari yang telah keropos termakan umur di sampingnya dan kedua tangan yang memegang kemoceng dan sapu. Perlahan, Haruto memindahkan kepala si manis untuk disandarkan di bahu lebarnya. Bibir tebal itu tersungging ke atas kala melihat Jeongwoo menggeliat lucu saat tidurnya terganggu.

Haruto menghela nafas, menatap nanar handphone nya tanpa minat. Low battery, benar-benar membuatnya malas walau hanya untuk menyentuh benda persegi panjang tersebut. Tidak terasa ia menguap beberapa kali, saat kantuk tiba-tiba menyerangnya. Tanpa sadar, laki-laki bermarga Watanabe ikut terlelap dalam mimpi.

Secret Admirer | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang