My Bucin is Vampire | Nielwink✔

Satu Bab Yang Hilang (Nielwink)

Gw bilang tamat, tapi ada ada nextnya.

Terus aja, gini mulu tiap buat cerita, maapkan author yang masih labil guys.

*Jadi ini adalah satu chapter sebelum Taehyung menyerang, baru dapat ide habis mimpi barusan.

*

*

*

Kang Daniel, Ong Seongwoo, dan Kim Jaehwan melakukan live ig

Daniel tertawa receh, sebelum pamitan ke 2 temannya dan para pemirsa ig.

"Aku harus kembali ke kamar Jihoon, Jihoon pasti menungguku"

"Ah benar Jihoon, pasti menunggumu" Jaehwan mengiyakan.

"Aku janji akan bermain game bersama"

Seongwoo hanya menatap Daniel dan kemudian tersenyum ke kamrea, meneruskan live mereka.

___

Kamar Jihoon

Kamar Jihoon benar-benar seperti ruang bermain game yang amat luas.

"Apa kau menunggu lama?" Tanya Daniel

"Ani. Aku sibuk makan dan sesekali membalas chat Tae hyung"

Daniel menaikkan satu sudut bibirnya tidak suka.

Mereka duduk di depan monitor untuk memulai game.

"Jii" Daniel memalingkan kursinya menghadap Jihoon

"Um?" Jihoon menoleh dengan memalingkan kursinya dan melepaskan headphonenya

"Wae?" Tanyanya lagi

"Kau masih ingat janjimu yang akan memenuhi satu permintaanku di ruangan ini jika aku menang?"

"Oh" Jihoon mengangguk

"Hyung mau minta apa diruangan ini? Semuanya milikku, kau bisa ambil yang mana saja"

"Sebenarnya aku ingin kencan"
Mata Jihoon membulat

"Soulma?? Hyung tidak berencana-"

"-Dengarkan aku dulu Ji, jadi aku akan kencan dengan seseorang nanti minggu depan, dengan salah satu anggota girl band yang sedang naik daun"

"Lalu?" Tanya Jihoon yang mulai lega

"Aku inggin mencoba kiss denganmu sebagai latihan"

"HEEE????"

"Kau juga bisa menganggapnya juga sebagai latihan, kau tidak maukan jika nanti suatu saat kau memiliki pacar, kau akan dikatai ciumanmu payah. Oleh karena itu aku ingin latihan, kau juga bisa mencobanya denganku"

Jihoon terlihat berpikir

"Bagaimana? Ini tidak merugikanmu, kau dan aku bisa latihan dengan baik sebelum mencoba nanti dengan pasangan mu. Apa kau mau jika pasanganmu mengatakan kiss mu itu payah, sangat payah"

Jihoon segera menggeleng cepat ketika Daniel mendengarnya.

"Hanya kita yang tau rahasia ini. "

"B-baiklah, akan ku coba"

Daniel tersenyum menang, mendekat semakin mendekat.

Jihoon terlihat takut dengan terus mundur hingga punggungnya menyentuh tembok.