Setelah beberapa menit kemudian seorang pria tua dengan telinga runcing datang.
"Aku Alfredic Arfist, aku salah satu tetua di Verbergen. Pertama dimana kamu mendengar kata Liberator" katanya sambil menatap kami.
"Ulurkan tangan mu" kata ku.
"I-ini! Cincin ini punya lambang Orcus jadi kamu telah sampai ke tempat persembunyian nya?"
"Iya." Hajime mengangguk.
"Baiklah dengan kekuatan namaku aku mengijinkan mu untuk masuk ke Verbergen dan tinggal."
"Maaf tapi aku tidak akan tinggal, aku tidak tertarik dengan Verbergen."
"Tidak, kukira itu tidak mungkin karena saat ini adalah waktu pohon besar mengeluarkan kabut bahkan kami demi-human dapat kehilangan Indra kami kamu bisa memasuki nya jika kabut nya telah hilang."
Hajime langsung memelototi Cam. Meskipun Hajime tahu ini masih waktu pohon berkabut tetapi dia masih kesal karena Cam bahkan mencoba membimbingnya.
Cam yang melihat Hajime memelototi nya langsung mengalihkan pandangannya ke samping.
"Yah tidak apa aku bisa pergi ke sana sendiri." Kata Hajime sambil berhenti memelototi Cam.
"Apa kamu yakin dapat pergi ke sana?" Kata Alfredic dengan tidak yakin.
"Yah Hajime-dono meskipun itu Anda itu terlalu sembrono."
"Yah tidak apa"
"Kalau begitu jika kamu seyakin ini aku tidak akan menghentikan mu." Kata Alfredic sambil pergi dari Hajime.
"Baiklah kalau begitu Cam kamu dan Haulia lainnya pergi mencari tempat yang aman jangan khawatir aku telah mengirimkan Shadow Army untuk melindungi kalian."
"Terima kasih Hajime-dono!"
"H-hajime-san a-aku ing-"
"Tidak! Apa kamu tidak mengerti kamu cuman akan menjadi umpan meriam jika kamu memasuki labirin."
"Ugh aku mengerti."
"Ayo pergi Yue Arise!"
"Mm"
Hajime memanggil Shadow Army nya untuk membantu nya menemukan Pohon besar Ua Alto Hajime juga mencoba untuk membuat [Compass Of Eternal Paths] versi yang lebih rendah. Hajime tidak bisa membuat versi yang asli karena dia tidak mempunyai [Magic Concep].
Kompas yang dibuat ini sama sedikit fungsinya dengan [Compass Of Eternal Paths] dapat mencari apapun yang diinginkan nya selama itu masih di dunia dia tinggali. Jadi artinya Hajime tidak dapat mencari lokasi bumi atau benda yang berada di dunia lain.
Yah meskipun ini masih berguna.
===
"Jadi ini pohon besar Ua Alto yah? Ini benar-benar besar" Hajime bergumam sambil melihat pohon besar di depannya.
Hajime kemudian melihat batu persegi dan mendekatinya. Hajime pergi ke belakang batu persegi itu dan memasukkan cincin Orcus.
[Empat bukti, kekuatan Regenerasi
Petunjuk itu terikat oleh takdir bagi mereka yang punya Semuanya baru akan terbuka]Hajime kemudian mencoba membuat bukti penaklukan dengan mengingat lambang yang ada di buku Orcus. Hajime memasuki semua cincinnya tetapi...
*BOOM!*
"Cih ini sepertinya tidak berhasil Yue ayo kita kembali."
"Kenapa Hajime?"
"Labirin ini perlu empat bukti dari labirin lainnya dan kita perlu menaklukkan labirin lain sebelum menaklukkan labirin ini, tadi aku mencoba menggunakan kekuatan ku untuk membuat bukti palsu dan seperti yang kau lihat itu tidak berhasil."
"Mm aku mengerti."
"Mari kita pergi ke kam terlebih dahulu untuk mengucapkan selamat tinggal."
"Hajime apa kamu yakin akan meninggalkan mereka seperti itu?"
"Apa yang kamu inginkan Yue? Apa kamu ingin aku melatih mereka supaya mereka tidak mati?" Kata hajime.
"Mm aku tidak ingin mereka mati. Hajime juga tidak ingin mereka mati bukan?"
"Hah... Kamu benar-benar selalu mengetahui aku bukan Yue?" Yah memang benar Hajime tidak ingin mereka mati, meskipun Hajime mungkin kejam terhadap musuh-musuh nya dia tetap tidak punya hati nurani karena pengalaman Hajime di Jurang tidak terlalu
"Mm karena itu Hajime aku selalu tahu yang diinginkan Hajime." Kata Yue dengan bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arifureta : Gluttony
FanfictionTendou Arata mati tersambar petir, kemudian dia menemukan bahwa dirinya berada dalam tubuh Hajime nagumo dan kemudian dia mendengar suara berbicara kepada nya.