03

357 70 26
                                    

⚠️Jangan putar lagu itu sebelum ada pemberitahuan untuk memutarnya.⚠️

Eh kaga bisa di play ya, kalo discroll? :')

...

"Ah, sempitnya~"

Tanaka berujar begitu dirinya masuk kedalam tenda. Mereka jadi berlima di tenda ini. 3 junior, yaitu Yamaguchi Hinata, dan Kageyama. Juga dirinya dan Ennoshita. Berdempet dempet di tenda yang lumayan itu.

"Gak papa. Anget bang hehe~" Ucap Hinata dengan duduk mepet kearah Tanaka. Tanaka menaikan alis karena si oranye itu sibuk ngedusel dari tadi. "Ya anget sih.."

"Ojo ngusel co—cah. Gila ni. (Jangan ngusel. Sue)."

"Apaan sih ganggu aja lo. Dingin tau."

"kakean polah (Kebanyakan tingkah)"

"Gua gak ngerti tapi-- Kageyama!!"

Tanaka menghela nafas begitu merasakan tenda yang sudah sempit malah makin sempit karena Hinata dan Kageyama berantem ditenda. Ia mengambil tasnya dan mengeluarkan mie rebus ind*mie, lalu ia menatap junior itu. Mending mereka ngobrol ngobrol sambil makan mie. "Yok ah, mau makan gak nih?"

Yang lain berbinar melihatnya. Minus Ennoshita yang sudah terlelap sedari tadi.

"Mau dong. Yok ah! Buat!" Ucap Hinata dan mengambil mie itu dari tangan Tanaka. Akhirnya tenda kembali lega. Tanaka menghela nafas, dia menyelonjorkan kakinya dan terdiam dengan pikirannya yang sibuk berkelana.

Tanaka menatap temannya yang terlelap. Bisa bisanya dia pulas begitu, dihutan yang bekas hujan dan sunyi begini. Bukannya tidur, Tanaka malah asik overthinking sendirian. Mungkin karena sakit Ennoshita sudah benar benar lelah. Membuatnya langsung tepar tak berdaya.

- ⚠️Putar bunyi gamelannya⚠️ -

Ting..

Nang..

Ning..

Glung..

Tanaka tiba tiba tersadar dari lamunannya. Dia terdiam, mendengar suara yang asing dan aneh untuk tempat seperti ini. Dia mengerenyit. Perlahan rasanya keramaian melintas disekitar tendanya. Tanaka menegang dan langsung terpaku dalam apa yang ia tangkap.

Ting..

Nang..

Ning..

Glung..

"G-gamelan?" Gumam Tanaka sembari menengok kesekitar Tendanya. Dia jelas jelas mendengar suara gamelan dimainkan mulai mengalun. Suaranya indah. Namun, bagaimana bisa ia mendengar Gamelan di tengah gunung seperti ini?!

Dia menutup telingannya dan memejamkan matanya sembari berdoa sebisanya. Tapi tiba tiba saja ia malah bisa membayangkan apa yang ada diluar tendanya. Dia semakin terkejut. Melihat 3 anak itu sudah lari masuk kedalam tenda 1.

"Ada apa?" Tanya Tanaka dengan kebingungan karena penglihatan yang aneh ini.

Suara gamelan itu terdengar dan terngiang ngiang ditelinganya. Tanaka semakin ketakutan. Tetapi dia berusaha membuang jauh jauh pikiran negatifnya. Setidaknya dia harus tenang.

PENDAKIAN - HAIKYUU AU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang