06

302 58 12
                                    


...

Perjalanan malam hari. Pendakian setelah tiba dipuncak. Semuanya nampak tak memiliki mood dan memilih untuk cepat turun dari pegunungan. Mereka hanya memfoto sekilas. Lalu turun beberapa saat kemudian. 

Kembali kesuasana perjalanan rombongan 1

Iwaizumi sudah merasakan firasatnya begitu mereka turun. Dia sibuk terdiam. Menatap gelagat aneh Oikawa didepannya. Meski banyak kejadian aneh dan suasana yang amat asing baginya, Iwaizumi merasakan perubahan Oikawa. Lelaki alay itu memang pendiam akhir akhir ini. Tapi ada yang membuatnya aneh dengan sikap Oikwaa.

"Oik.."

Iwaizumi menepuk bahu lelaki itu. Oikawa terlejut dan seketika dia berhenti. Iwaizumi menatap rekannya. Dia memilih berhenti berjalan. Sembari bertanya ada apa.

 "Kenapa lu Oik?"

"Nggak ngapa Bang." Ucap Oikawa dengan aneh. Mata Oikawa bergerak kesana kemari tanpa menatap kearahnya. Iwaizumi semakin melihat gelagat anehnya, hingga ia menarik bahu temannya agar mengarah kearahnya. Tapi Setelahnya pria bersurai coklat itu tiba tiba menepis tangan Iwaizumi kencang. Sontak pria bersurai hitam terhuyung dan hampir saja jatuh.

"Ett! Apaan sih?!" Ucap Iwaizumi dengan kesal. Itu membuat rombongan didepan berhenti dan menatap mereka.

Fyi, Iwaizumi akhirnya menjadi swiper setelah kejadian yang Tanaka alami membuat Tanaka mengkhawatirkan diperjalanan. 

Sweeper merupakan orang yang bertugas sebagai 'penyapu' rombongan pendakian agar tidak ada barang dan pendaki yang tertinggal. Sweeper biasanya berada di posisi paling belakang dalam rombongan.



"Bang iwa.. suer deh.." Oikawa menunduk dengan gelagat aneh tanpa mau menatap Iwaizumi disana. Kuroo yang berada paling depan berbalik dan mendekatinya.

"Ada apa?"

Oikawa mengepalkan tangannya dengan erat. Wajahnya seperti nya tak pernah seserius itu. Dia tampak ragu dan akhirnya bertanya pada rekan rekan yang mengerubunginya. "B-boleh gua bicarain?"

Semuanya terdiam. Kuroo yang mendengarnya sedikit resah, takut jika hal itu mempengaruhi perjalanan mereka. Semuanya terdiam. Kecuali Ennoshita, Demi membuat Oikawa merasa lebih baik ia mengangguk saja. Mempersilahkan Oikawa bicara.

"Iya. Bilang aja lu kenapa?"

Lalu Oikawa terduduk lemas. Membuat yang lain terkejut. Wajah Oikawa memucat. Dia menghela nafas, membuat yang lai semakin khawatir. 

"Pas gua nengok kebelakang-- T-tadi ada kucing hitam sama putih ngikutin Bang Iwa.."

Iwaizumi lantas menengok begitu mendengar nya. Tetapi dia tidak menemukan hewan apapun dibelakang. Dia mengerenyit. "Maksudnya apa Oik? Gua gak liat apa apa."

"Wah Oik. Jangan kemana mana ngeliatnya. Lu cukup fokus kedepan. Gak usah dipermasalahin dah. Toh, kalau bener ada itu cuma kucing." Saut Bokuto. Dia sepertinya hendak langsung berjalan mendengar itu hanya kucing.

Tetapi..

Tetapi Oikawa langsung menggeleng kencang. "K-kucingnya.. lama lama jadi besar. T-terus jalan dibelakang Iwaizumi. Jadi Harimau--" Oikawa benar benar ketakutan bahkan hingga terbata bata ia ketika bicara.

Yang lain langsung menganggap itu sebagai hal yang serius. Ketakutan mereka meningkat. Bahkan kecemasan Iwaizumi timbul apalagi dia yang paling berada dibelakang.

PENDAKIAN - HAIKYUU AU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang