"Pak Wildan percaya dengan pelet?" tanyaku."Pelet ...?"
"Hmm ...." Aku mengangguk cepat.
"Pelet atau sejenisnya adalah termasuk ilmu sihir yang diharamkan oleh Allah. Biasanya orang menggunakan guna-guna demi terwujudnya suatu keinginan secara instan," papar Pak Wildan.
"Bagaimana jika kita terkena ilmu pelet atau guna-guna, Pak?" tanyaku makin penasaran.
Pak Wildan memang seorang pengacara yang saleh dan paham agama. Mungkin dengan menceritakan masalahku kepadanya, akan ada solusi yang bisa aku lakukan.
"Perbanyaklah zikir dan menyebut asma Allah. Jangan biarkan hati kita kosong tanpa mengingat Allah."
Aku menunduk mendengar penjelasannya. Mengingat betapa diri ini sudah menjadi hamba yang begitu sombong dengan mengabaikan perintahNya.
"Maaf, Bu Ayesha salat, 'kan?"
Aku mengangkat wajah dan menatap sepasang mata teduh di depanku. Perlahan aku menggeleng, lalu kembali menunduk malu.
"Salat adalah tiang agama Bu Ayesha. Dengan salat akan mencegah perbuatan munkar, dan dengan salat kita akan terlindung dari segala jenis sihir seperti pelet ataupun guna-guna. Saking pentingnya keberadaan salat, perintah ini diletakkan sebagai rukun Islam kedua setelah syahadat." Pak Wildan menjeda sejenak kalimatnya.
"Jika syahadat adalah fondasi, maka salat adalah tiangnya. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Salat adalah tiang agama, barang siapa mendirikan salat maka sungguh ia telah menegakkan agama (Islam). Dan barang siapa meninggalkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu." (HR Baihaqi)," paparnya panjang lebar.
"Iya, Pak, mulai hari ini saya akan kembali menjalankan salat."
"Lakukanlah karena Allah, bukan karena agar tidak terkena pelet atau niat lainnya," ujarnya. Aku pun mengangguk mengerti.
"Kembali ke pelet dan guna-guna, Pak. Apa yang harus saya lakukan?"
"Seperti yang sudah saya katakan tadi, basahi lisan kita dengan zikir. Karena dengan senantiasa mentauhidkan Allah SWT, setan itu tidak mempunyai kuasa atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah. Setan hanya akan berani kepada orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin."
Aku mengangguk mendengar semua penjelasannya. Setelah itu aku menceritakan semua kejadian-kejadian di luar nalar yang aku alami selama hampir satu bulan ini kepada Pak Wildan.
"Apa dengan semua kejadian yang saya alami, bisa dikatakan kalau saya kena pelet atau guna-guna, Pak?"
"Saya tidak bisa mengatakan Bu Ayesha terkena ilmu pelet atau tidak. Namun, dari ciri-ciri tadi memang ada dugaan mengarah ke sana. Berhubung ini adalah ilmu mistis jadi kita tidak bisa langsung menuduh atau mengatakan bahwa benar Ibu Ayesha terkena pelet."
"Saya merasa tidak aman tinggal di rumah itu, Pak. Apa bisa untuk sementara saya pergi dari rumah?"
"Selama Bu Ayesha masih menjadi istri dari Pak Singgih, maka harus ada izin dari beliau jika Ibu mau pergi."
Aku menyandarkan tubuh lalu mengembuskan napas kasar.
"Tidak perlu takut jika Ibu sudah berserah diri kepada Allah. Dalam konsep Islam, tiap-tiap yang bermasalah pasti ada penyelesaiannya. Tiap-tiap penyakit ada penawarnya. Islam telah membuat beberapa solusi untuk mengatasi penyakit karena sihir dan guna-guna."
"Pertama, baca ta’awudz a-‘uudzu billahi minas syaithanir rajiim."
"Lalu membaca beberapa ayat Al Qur'an kemudian ditiupkan, lalu baca surat Al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Guna-Guna Suami Kedua
RomancePernikahan kedua yang saat ini harus kujalani menjadi awal petaka untukku juga keluargaku. Aku tertipu dengan sikap manisnya, dengan pesona fisiknya. Ternyata dia yang selalu bertutur manis nan lembut, menyimpan begitu banyak angkara di hatinya. Gun...