#Dia

53 31 28
                                    

Tekan bintang nya yuk, gak susah kok:)
Tinggal klik-selesai:)
Bantu comment biar author semangat 🙌🏻

Aca

|P
|P
|By, tadi malem yang nganter aku kerumah kamu ya?
|Kok nggak sekalian dibawa ke kamar?
|Kita ketemuan sekarang di Brista's Cafe, gamau tau, aku butuh penjelasan dari kamu!
|Sekarang!

y|

Abil segera mengambil kunci motornya dan mengendarai dengan kecepatan penuh, ia kembali tersulut emosi karena kembali teringat kejadian semalam. Beruntung sekarang hari Minggu, jadi dia tidak perlu repot-repot membolos sekolah.

Sesampainya di Brista's Cafe, Abil mencari keberadaan Aca. Gadis itu duduk di bangku nomor 12, tempat paling pojok dan belakang.
Abil melihat Aca menundukkan kepalanya.

"By, kamu kan yang semalem anter aku ke rumah? jawab By!" matanya berkaca-kaca.

"Bukan."

"Aku serius By!"

"Bukan."

"Kok kamu gitu sih by? terus yang nganter aku siapa kalo bukan kamu? kan kita berangkat nya bareng By,"

"Gatau." Abil menatap lurus ke depan dengan tatapan dingin.

"K-kenapa kamu jadi gini by? a-aku ada salah apa?" Aca mulai sesenggukan.

"Mau tau apa salah lo? oke gue jelasin. SALAH LO KARENA UDAH GUE BAIKIN, GUE TURUTIN, DAN LO DENGAN SEGAMPANG ITU BIKIN GUE KECEWA SAMA SIKAP MURAHAN LO! LO UDAH SEKONGKOL KAN SAMA OM-OM ITU!? LO JUGA KAN YANG UDAH NAROH OBAT TIDUR DI MINUMAN GUE?! beruntungnya masih ada orang yang baik hati nuker posisi gelas yang udah Lo tata! Oh iya dan satu lagi, lu gausah panggil gue dengan sebutan By lagi, kita putus sekarang juga! udah muak gue sama lo! dibaikin malah nglunjak! DASAR CEWEK GATAU DIRI!" emosi Abil yang membludak menyebabkan pengunjung di sekitar menoleh ke arah mereka.

Abil yang mengerti keadaan sekitar langsung meninggalkan Aca di tempat.

"Kasian ya cowoknya, dapet cewek kayak gitu!"

"Ih kok bisa ya ada cewek se murahan itu?"

"Tampang nya aja polos, hati nya busuk banget!"

"Cowoknya sih yang terlalu baik sama tuh cewek, ih merinding gue."

Dan masih banyak lagi umpatan yang diterima Aca.

"BISA DIEM GAK LO SEMUA?!" Aca berlari meninggalkan Cafe tsb.

"(Awas aja ya Fernan! gue gabakal lepasin lo segampang ini, tunggu pembalasan gue!)" Aca mengusap air matanya yang mengalir karena ucapan Abil.

Di sisi lain, Abil yang sudah tersulut emosi, melampiaskan kemarahannya pada motor yang ia kendarai sekarang. Dia sudah tidak peduli dengan keadaan sekitar yang mungkin mengumpat Abil habis-habisan karena ugal-ugalan dalam berkendara.

Dia menuju suatu tempat. Bukan rumahnya, melainkan ke apartemennya.
Sesampainya di sana, Abil langsung menuju kamarnya.Dia berniat mengistirahatkan otak dan tubuhnya, lelah karena tekanan batin yang ternyata cukup menguras energinya.
Abil mengeluarkan hp dari saku jaket dan menghubungi satu nomor.

J4y!

Bisa ke apart gue gak?|
Di Jl. Sadewa, pake maps aja ntar ketemu lokasi apart gue|
Gue gaada temen disini.|

|Asiyap sayang!
|Tungguin Abang Jay ya😘

Alay anj-|

Sebelum mandi, Abil menuju stop kontak dan men-charge hp nya.

SECRET's[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang