35

1.5K 185 2
                                    

Lisa menatap sekeliling taman, Rosé yang disampingnya hanya memandang wajah Lisa dari samping.

"Li." Lisa langsung menoleh menatap Rosé, alisnya ia naikkan.

"Apa?." Rosé menarik nafas sebentar lalu dihembuskannya.

"Gue mau bilang sesuatu ke lo." Rosé mengangguk pelan, yakin dengan niatnya.

"Apa?."

"Gue suka sama lo." Lisa mengedipkan matanya polos, seakan ia tak yakin apa yang baru saja dia dengar.

Baru saja Lisa ingin membuka mulutnya untuk berbicara, tangan Rosé menghentikan Lisa yang ingin berbicara.

"Gue belum selesai ngomong, gue sebenernya udah lama suka sama lo, tapi lo udah sama jennie, dan juga hari ini gue bakal ke Australia buat tinggal disana." Lisa melebarkan matanya terkejut.

"Kenapa pergi? apa gara-gara lo suka sama gue? dan gue udah ada jennie." Rosé tersenyum menatap Lisa yang berbicara seperti seorang rapper.

"Gue emang suka sama lo, tapi gue pindah bukan karena itu papa gue ada kerjaan di Australia dan itu ngebuat keluarga gue harus tinggal disana."

"Tapi lo ga harus ikut war, papa lo juga biasanya ke luar negeri lo diem disini kenapa sekarang harus ikut?."

"Papa gue punya perusahaan disana dan disana juga perusahaan pusat punya keluarga gue, karena itu gue sama keluarga bakal pindah."

"Kalo gue ga mau lo pindah gimana?." Lisa menatap Rosé dengan serius.

Rosé terkekeh, "Siapa lo?."

Kini Lisa lah yang terkekeh, ia berdiri dari duduknya dengan tiba-tiba dan menyerang Rosé.

*Cup

Bukan menyerang seperti apa yang kalian bayangkan tapi menyerang dengan bibirnya yang ia tempatkan di atas bibir Rosé.

Rosé melototkan matanya terkejut, lalu mendorong kedua pundak Lisa agar menjauh dari tubuhnya.

Orang yang sedari tadi memandang Lisa dan Rosé dari jauh ikut terkejut sama seperti Rosé.

"Apa gue harus bilang ke pacar lo biar dia tau kelakuan pacarnya." Orang itu pergi meninggalkan taman dengan tangan terkepal kuat menahan emosi.

"LO GILA!." Rosé menatap Lisa dengan tangannya yang menutup mulutnya.

"Jangan pergi." Lisa menatap Rosé dengan melas, ia menggenggam tangan Rosé yang mengayun bebas.

"Gue tanya, siapa lo!." Apakah ia harus menekankan perkataannya supaya Lisa paham, pikir Rosé.

"Gue cuma pengen lo ga pergi, kita udah temenan lama ros." Lisa berucap dengan nada sedih.

****

"Jennie ada temen kamu nyariin nih!." Jennie yang berada dikamarnya menoleh kearah pintu dan mengerutkan alisnya.

Turun dari ranjang dan berjalan kearah pintu lalu keluar kamar, menuruni tangga dan menemui siapa yang ingin bertemu olehnya.

Mengerutkan dahinya, "Kai? lo ngapain disini? bukannya lo ada di Bali?."

Kai tersenyum menatap Jennie yang duduk sedikit jauh dari tempatnya duduk.

"Beberapa hari yang lalu gue lagi pengen aja balik ke sini." Jennie mengangguk paham.

Kai tak melunturkan senyumannya memandang wajah Jennie yang tengah celingak-celinguk mencari keberadaan mamahnya.

"Ada apa kesini?." Jennie menatap Kai datar.

My Tipe ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang