26

1.7K 206 1
                                    

"De, keluar yuk." Jisoo tiba-tiba masuk kedalam kamar Jennie, pemilik kamar tengah sibuk dengan ponselnya.

Jennie menoleh sebentar menatap Jisoo dengan datar lalu kembali menatap ponselnya.

"Kebiasaan, kalo masuk tuh ketuk dulu." Jisoo nyengir lalu naik ke kasur Jennie ikut merebahkan badannya di samping Jennie.

"Keluar yuk, kaka bosen" ucap Jisoo sambil menghidupkan tv yang berada didalam kamar Jennie.

"Males." Jisoo mengerucutkan bibirnya mendengar balasan Jennie.

"Ish kemana sih.. " Jennie mengerucutkan bibirnya melihat pesannya yang tak kunjung Lisa balas, Jennie melempar ponselnya ke sembarang arah.

Jisoo mengangkat bahunya acuh.

Jennie ikut menonton film netflix yang tengah ditayangkan di tv.

"Ka." Jisoo berdeham menanggapi panggilan Jennie.

Jennie mengubah posisinya dan memeluk tubuh Jisoo.

"Masa lisa dari tadi di chat ga bisa" ucap Jennie.

"Tau" ucap Jisoo mengangkat bahunya.

Jennie tambah mengerucutkan bibirnya mendengar balasan Jisoo yang acuh.

"Lisa tidur kali, kalo ga lisa lagi keluar main" ucap Jisoo setelah menatap wajah Jennie yang merajuk.

Jennie tambah memajukan bibirnya, Jisoo tersenyum geli.

"Ini jam berapa sih?." Jennie mendongak menatap Jisoo bertanya.

"Jam setengah sembilan, kenapa?." Jennie menggeleng.

"Kaka balik ke kamar kaka gih, siap-siap" ucap Jennie sambil turun dari kasur dan berjalan ke arah lemari bajunya.

"Mau kemana?" ucap Jisoo.

"Katanya mau keluar, gimana sih" ucap Jennie yang kini sudah berdiri didepan lemari.

"Ini udah malem, tadi kan masih jam delapan" ucap Jisoo setelah mematikan tv.

Jennie berbalik menatap Jisoo yang juga tengah menatap Jennie.

"Dianter supir ka.. " Jisoo beroh dan mengangguk.

"Loh kok masih diem aja, sana siap-siap." Jisoo terkejut dan buru-buru turun dari kasur berlari kecil kembali ke kamarnya.

-

"Mau ngapain kesini?" ucap Lisa setelah melihat Seulgi duduk di hadapannya.

"Lah kan gue yang ngajak" ucap Seulgi dengan kesal, Lisa mengangguk.

Mereka berdua sekarang sudah berada di cafe milik Mino, Lisa yang lebih awal datang dan menunggu Seulgi yang belum datang.

Lisa melirik Seulgi yang tengah menatap keluar cafe.

"Gi." Seulgi langsung menoleh menatap Lisa yang memanggilnya.

"Apa?."

"Gue mau tanya, tapi jawab yang jujur ya." Seulgi berdenyit mendengar ucapan Lisa lalu mengangguk dengan ragu.

"Lebam yang ada dipunggung lo itu.. lo dapet dari mana?" ucap Lisa sambil mengusap punggung Seulgi membuat Seulgi merintih pelan.

Seulgi menatap Lisa setelah merasa tangan Lisa sudah tidak berada di punggung nya, Seulgi ragu untuk memberitahu.

"Gue ini temen lo, selama kita temenan kita selalu hadapi masalah bareng-bareng kan." Lisa menatap Seulgi dengan yakin.

"Sorry li, gue belum bisa cerita" ucap Seulgi setelah itu Seulgi menundukkan kepalanya.

My Tipe ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang