"Sesshomaru-sama," gadis itu segera menghampiri 'suaminya' yang sedang sekarat itu sekarang, ayolah Inuyasha tidak benar-benar membencinya meskipun dia menyebalkan.
"Huh... Huh...." pria itu tampak kesulitan mempertahankan kesadarannya, sepertinya ia sudah minum terlalu banyak.
"Sesshomaru-sama, apa anda minum ?" tanya Inuyasha 'sedikit' khawatir, pasalnya ibu Sesshomaru alias ibu mertuanya akan berkunjung hari ini, bagaimana jika dia melihat... Ah sudahlah, bukan itu yang terpenting sekarang, dia harus membawa Sesshomaru kembali ke 'kamarnya'. Bukan kamar mereka.
"Haha, kau pembohong," igau Sesshomaru tidak jelas memanggil ibunya yang tidak dihiraukan oleh Inuyasha.
"Inuyasha-sama.... Inuyasha-sama," suara teriakan pria tua itu menggema di seluruh koridor. Dia ngapain sih ?
"Jaken ?" kata gadis itu melihat asisten Sesshomaru yang berlari terengah-engah.
"Inuyasha-sama, gomenasai', Jaken tidak tahu bahwa Sesshomaru-sama mabuk-mabukan, tolong..."
"Urusei, Jaken," Sesshomaru sudah merasa pening bertambah pusing mendengar ocehan Jaken. Pak tua itu...
"Nee, Jaken, pegang kendali di perusahaan, aku yang akan mengurus Sesshomaru-sama,"
"Demo...."
"Urusei," pria itu tiba-tiba menyentak, kebiasaan sekali Jaken mengoceh.
"Ha-Hai', saya permisi....."
Gadis itu menopang tubuh Sesshomaru yang terlihat lemas, sebenarnya sudah minum berapa banyak sih ?
"Berbaringlah, Sesshomaru-sama, saya akan mencari air kelapa untuk anda," gadis itu membantu Sesshomaru naik ke tempat tidur, dia juga melonggarkan dasinya.
Ibu mertua akan datang jam dua siang, bagaimana aku harus bilang padanya ?
Gadis itu berjalan ke arah laci dan mengeluarkan sebuah ketapel, dia akan mengambil air kelapa untuk Sesshomaru, sudah tahu ibunya akan datang, malah minum-minum begini. Dasar...
Gadis itu berjalan menuju balkon dan melihat pohon kelapa yang sedang berbuah lebat. Oh... Apa yang ingin kau lakukan Inuyasha ?
Gadis itu membidik dan....
Wush....
Prang......!!!!!
Apa yang terjadi ?
"INUYASHA-SAMA....!!!!!" Lho, pak tua itu belum pergi ?
"Inuyasha-sama ?" pria tua itu melihat ke dalam kamar dan melihat jendela kaca yang pecah dan serpihan kaca yang berserakan di lantai, apa yang terjadi ?
"Inuyasha-sama ? Apa anda baik-baik saja ?" pria tua itu bergegas menuju tempat Inuyasha berada, tak tanggung-tanggung kalau sampai terjadi sesuatu pada majikannya itu dia bisa ditumbuk menjadi kornet oleh Inukimi, wanita itu sangat menyayangi menantunya Inuyasha, memang tidak diragukan lagi alasannya kenapa, Inuyasha berhati baik, kalau dia tidak terpaksa acuh pada seseorang dia tidak akan pernah bersikap dingin pada mereka.
"Inuyasha-sama, apa yang barusan terjadi, apa anda terluka ?" pria tua itu tergopoh-gopoh menghindari serpihan kaca yang berserakan di lantai.
"Aku tadi ingin mengambil kelapa, tapi batunya malah mengenai kaca, bagaimana kalau ibu marah ?" tanya Inuyasha cemas, meskipun yang dikhawatirkan nantinya bukan kaca, melainkan dirinya.
"Inuyasha-sama ingin minum air kelapa ?" pria tua itu tampak kebingungan, Inuyasha kan tidak suka minum air kelapa di sing hari, alias dia meminum air kelapa di malam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] Inu Chan and Sessho Kun (Inuyasha Fanfiction)
FanfictionHanya ide ngakak bin kreatif yang saya tumpahkan di sini Inuyasha belong to Rumiko Takahashi, saya tidak mengambil keuntungan apapun dari cerita ini just for fun