Prolog

147 22 29
                                    

Tempat persembunyian terbaik berada di titik buta. Namun, pria bertopeng itu terlalu peka. Bahkan hanya dengan mendengar ketakutan yang bergumuruh dalam detakan jantung, dia bisa menemukan tempat persembunyianmu.

==Fake Protagonist==

==Fake Protagonist==

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Rico?”

Dalam kegelapan ruang sempit, setitik cahaya dari celah lemari menyorot bola mata anak lelaki itu. Sedangkan siluet gadis mungil di sampingnya disembunyikan gelap yang pekat. Hanya telapak tangan basah oleh keringat dingin menandakan keberadaan gadis itu masih di sana. Napas mereka saling bersahutan tak beraturan. Campuran antara lelah akibat berlarian melewati lorong-lorong bangunan juga anak tangga demi menghindari kejaran pria bertopeng. Mereka menemukan tempat ini. Walau pengap dan sempit, mereka harus bertahan dalam lemari berdebu. Entah sampai kapan.

Mereka semakin waspada mendengar derit pintu terbuka. Ada ketukan sepatu memasuki ruangan. Anak bernama Rico menelan ludah. Dari celah lemari ia melihat seseorang berperawakan jangkung memakai pakaian serba hitam berkeliling ruangan. Topeng putih pria itu tak menampakkan garis ekspresi. Lebih menyeramkan dari topeng badut di pesta ulang tahun. Pandangannya mengedar ke seluruh penjuru ruangan mencari dua kelinci yang lepas dari kandang.

Rico terpaksa membekap mulut teman barunya. Seragam biru muda bergaris-garis putih di bagian kerah berbentuk pakaian pelaut menandakan asal mereka. Mereka berasal dari sekolah yang sama, tetapi baru kenal kemarin. Ketika seseorang menjemput keduanya di halaman sekolah.

Tak ada yang menyadari dia bukan orang tua atau kerabat dua anak itu.

Sesaat setelah duduk di dalam mobil, keduanya dibekap hingga tak sadarkan diri. Entah berapa lama, mereka kembali membuka mata sudah berada di tempat yang berbeda. Di atas lantai dingin dan kotor. Sekelilingnya jeruji besi. Bukan hanya mereka, terhalang jeruji besi ada anak-anak lain meringkuk ketakutan. Dari keadaan kacau mereka, mungkin telah berhari-hari menangis di sana.

Rambut lepek Rico bergerak-gerak saat menggelengkan kepala. Ia memperingati gadis di sampingnya supaya tidak bersuara. Jangan sampai gara-gara kesalahan kecil nasib mereka seperti anak lain yang diseret paksa keluar sel. Mereka tak pernah kembali. Rumor mengatakan jeritan mereka yang hilang masih sering terdengar, tetapi wujudnya tidak pernah terlihat lagi. 

Itu juga yang membuat Rico nekat kabur saat ada kesempatan. Meski berkeliaran di luar sel lebih menegangkan, tetapi entah kapan akan ada kesempatan lagi. Sel itu seperti kandang hewan yang kebetulan kuncinya terlepas. 

Di luar sana pria bertopeng membuka satu per satu lemari. Siulannya selalu membuat bulu kuduk meremang. Dari sebuah lemari ia mengeluarkan pisau. Cahaya matahari dari jendela terpantul di permukaan pisau. Tiba-tiba pria bertopeng membalikkan badan. Tatapnya tepat mengarah pada celah lemari. Seolah mengetahui di dalam sana yang dia cari.

Rico tak berkedip saat pria bertopeng berjalan mendekat ke arah mereka. Tempat persembunyian mereka telah diketahui. Siulan pria bertopeng itu semakin nyaring dan dekat, menciptakan debaran hebat. Dua anak dalam lemari kompak menahan napas. Mereka sangat takut.

Siulan pria misterius berhenti tepat di depan lemari.

Cukup lama pria bertopeng berdiri di sana. Lalu suara putaran kunci menyentak mereka. Setelah itu siulannya kembali terdengar, tetapi bergerak menjauh.

Dia mengunci dua anak itu di dalam lemari.

Lewat celah kecil, hanya Rico yang merekam segalanya.

Lewat celah kecil, hanya Rico yang merekam segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

==Fake Protagonist==

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

==Fake Protagonist==

Naskah ini diikutsertakan dalam proyek kolaborasi HMT dan Teen Fiction.

Mungkin Fake Protagonist akan publish sekali seminggu. Semoga lancar ....

Terima kasih untuk ketua jurusan HMT kak rachmahwahyu dan ketua jurusan Teen Fiction kak PetogPingitan udah menerima aku di kolaborasi ini dengan lapang dada.

Semangat buat kakak-kakak sekelompok, juga kakak-kakak seperjuangan :
rachmahwahyu PetogPingitan  WidiSyah helloimaaaofficial HygeaGalenica amaliafin_ MissMarigold_ Matcha-Shin MiHizky shinnohikari01 rosianaq Zeanisa_ Antrasena_ putriaac secrettownofficial Dashcube HairunnisaYs WindaZizty Zika_Amell Sarinaava tane_chan tinewu
,dll.

Kakak yang lainnya mohon maaf nggak ke tag semua. Semangat pokoknya ya!

Rasanya udah kelamaan bucin jadi lupa gimana bikin cerita misteri🤭
 
Dah ah, sampai jumpa minggu depan🔥

Tertanda,
21 Maret 2021

Fake ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang