🔸️ Chapter 17

4 2 0
                                    

DaeIn University,

“Kau masuk duluan, ya, cariin tempat yang bagus untuk makan, kalau bisa yang di dekat lapangan basket.” kata Hyunjin yang berhenti di depan bundaran universitas.

Jieun mengangguk dengan pasrah. Karena, kemalasan kakinya untuk berjalan dari area parkiran ke arah kantin departemennya sendiri. Akhirnya, Hyunjin menurunkannya di bundaran. Jieun keluar dari mobil putih Hyunjin.

Sesuai ekspetasi yang ditakutinya daritadi.

Berbagai macam tatapan dari mahasiswa yang dilewatinya dilayangkan kepada gadis tersebut. Jujur saja, Jieun merasa terintimidasi dengan tatapan mereka. Memang dari dulu, ada tatapan seperti itu, tetapi, itu hanya beberapa, tidak sebanyak ini. Kalau kalian penasaran, karena, sebuah alasan klasik. Jieun yakin kalau yang menatapnya adalah penggemarnya Hyunjin dan termakan berita hoax.

Okay, tidak sepenuhnya hoax. Karena, sekarang mereka pacaran.

Walaupun, masih memiliki time limit.

“Oh, ini pacarnya Hyunjin.”

Jieun melihat gadis yang mencegatnya dengan tatapan menyelidik keheranan. Dia tidak mengenal gadis di depannya yang berlagak berkuasa di sini. Tetapi, dua detik kemudian, dia mengerti dengan situasi ini.

Ada tiga cewek lain yang berdiri di belakangnya dengan tatapan sok menyalang. Penampilan yang mudah mendapatkan tatapan karena, penuh fashion walaupun, Jieun kurang menyukainya.

Ya, dia sedang akan dirudung oleh empat gadis ini.

“Kukira pacarnya akan sepadan dengannya, ternyata begini pacarnya pangeran kita. Sungguh tidak pantas bersanding dengannya.” Ucap gadis tersebut lagi.

Jieun menatap dengan penuh kejutan. Siapa gadis ini sampai berani mengatainya seperti itu?

“Tentu saja, Young. Kau lebih cocok daripada gadis burik ini.”

Jieun mengulum bibirnya ke dalam. Menahan amarah yang sedang membludak. Tetapi, dia harus menahannya lagi, sedikit lagi. Setidaknya sampai Hyunjin datang.

Kira-kira, ini akan menjadi drama yang bagus, bukan?

Biar gadis di depannya yang dipanggil ‘Young’ ini tahu mana yang lebih disayang oleh Hyunjin sekarang ini.

“Kenapa diam? Takut untuk membalas, heum? Atau ... kau mengakui kalau kau itu tidak pantas dengan Hyunjin?” tanya Young dengan tatapan menelisik.

Jieun hanya menatap Young dengan datar. Tidak ada niatan dari Jieun untuk membalas walaupun, banyak mahasiswa yang berbisik-bisik di sekitarnya. Bukankah itu semakin bagus, semakin banyak yang datang, maka semakin dipermalukan si Young ini?

“Don’t act like you are a cool girl, you are just a dust in my eyes, you stupid.”

Jieun hanya tersenyum menanggapi pernyataannya. Hyunjin kemana sih? Lama banget, sejujurnya Jieun sudah tidak tahan untuk menampar Young ini, tetapi, nanti dia akan disalahkan. Bukankah lebih baik diam?

“Brengsek! Mati kau di tanganku, bedebah kecil.”

Jieun meletot lebar, Young mengangkat tangannya ke atas dan melayangkannya ke arah pipi Jieun. Gadis bermarga Song itu langsung menutup mata erat-erat.

Plak!

Suara tamparan terdengar kuat mengisi kekosongan koridor. Banyak yang menahan napas, Jieun menangkup pipinya sendiri dengan tatapan bengis mengarah ke Young.

“Jieun!”

Jieun menyeringai dalam hati, yang dipikirkan telah datang. Hyunjin berlari dengan cepat dan penuh langkah gusar.

Pacar Percobaan • Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang