04

25 4 4
                                    

Kinan merebahkan tubuh nya di kasur nya yang ber sprai doraemon entah kenapa ia begitu malas untuk melakukan sesuatu selain rebahan.

Ia mendongak menatap langit-langit kamarnya yang bernuansa biru mudah, perlahan dia pun menghela napas "Huft enaknya ngapain yah?". Tanyanya pada diri sendiri.

Setalah cukup lama rebahan ia pun berdiri menuju meja belajarnya untuk men cek tugas-tugas nya yang telah ia selesaikan sejak pulang dari sekolahnya tadi, ia merapikan buku-buku nya serta menutup laptop nya.

Setelah semuanya rapi baru lah ia mengambil buku diary nya untuk menuliskan sesuatu yang ia suka, buku memang menjadi salah-satu hobi dari kinan selain ia banyak mengoleksi novel ia juga gemar menulis di buku diary nya.

Kinan mengambil pulpen dan langsung menuliskan apa saja yang ada di dalam benak nya.

Dalam sekejap hayalan ini menjadi nyata mimpi ini terasa sempurna.

Tetapi dengan singkat semua terasa kembali seperti semula selayaknya hanya halusinasi.

Kau sebuah teka-teki yang tak ku tahu jawabanya.

Kau memberiku rasa yang berbeda seolah menganggap ku istimewa.

Atau hanya aku saja yang salah mengartikanya.

Setelah menulis kinan kembali menaruh kembali bukunya sesaat setelah ia baca dengan seksama.

Berulang kali kinan men cek hp nya berharap ada notifikasi dari afkar namun hasilnya nihil, tak satu pun pesan dari sahabat nya itu. "Lagi sibuk sama bella kali yha". Gumam kinan.

Baru lah ia kembali ke tempat tidur nya untuk istirahat karena matanya sudah sangat berat karena rasa kantuk nya ia sempat melirik jam dinding ternyata sudah menunjukkan pukul 22 : 00, beberapa menit kemudian ia terlelap dan mulai memasuki mimpinya.

                              *****

"Bel lo tadi cuman ngajakin gue ke toko buku kenapa? Sekarang malah jadi kemana-mana gini? Sih". Ujar afkar sedikit kesal pada bella.

Bella langsung menggengam tangan afkar mencoba untuk menenangkan nya. "Kar lo temenin gue sebentar aja gue mau beli es cream mau yha?". Ujarnya.

"Ini udah setengah sebelas bell lo ngga mau pulang apa?". Ketus afkar.

"Sebentar yha kar plis abis itu kita pulang". Jawab nya memelas.

Dengan pasrah mau tak mau afkar pun menuruti permintaan bella, apa belum cukup apa? Seharian di temenin sampai larut begini, pikir afkar.

"Bel gue pulang". Ujar afkar setelah menurunkan bella di depan rumah nya dan tampa menunggu jawaban darinya afkar langsung melajukan motor nya meninggalkan pekarangan tersebut.

"Afkar! Tunggu". Teriak bella namun tak di hiraukan oleh afkar yang sudah menjauh.

"Kenapa sih? Lo ngga pernah ngehargain gue kar". Batin bella.

                               *****
Afkar kini tengah berdiri depan pintu rumah kinan menunggu nya untuk berangkat bersama ke sekolah.

"Assalamu alaikum kinan!". Teriak afkar.

"Waalaikum salam, ehh afkar masuk dulu nak kinan nya lagi sarapan tuh di dalam". Ujar aini yang membukakan pintu untuk nya.

"Eh iyya tante afkar nunggu di sini aja, lagian udah sarapan juga tadi di rumah". Jawabnya sopan.

"Yaudah kamu duduk situ yha tante panggilin biar cepet". Ujarnya melenggang pergi.

"Afkar mengangguk mengiyakan. "Iyya tan".

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya kinan keluar dengan seragam sekolah nya lengkap dengan bando di rambutnya yang membuat nya bertambah imut.

Kinan menatap afkar tak suka. "Mau apa?". Tanya nya dengan nada ketus.

"Jemput lo lah". Jewab afkar dengan enteng.

"Kemana aja lo semalem ngga hubungin gue sama sekali, sibuk berduaan lo sama bella?". Tanyanya lagi.

Afkar langsung gugup dibuat nya. "An-anu itu hp gue lowbat nan". Alibi afkar.

"Halah alesan lo, dasar sahabat kurang perhatian lo ngga peka ngga pengertian". Ujar kinan seraya melotot kan matanya.

Afkar yang melihat ekspresi kinan langsung saja terbahak, bagaimana tidak kinan akan jauh bertambah cantik kalau sedang marah-marah gini di tambah lagi wajah nya yang manis, huh sungguh membuat afkar terpesona.

"Sungguh nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan". Batin afkar.

"Heh ngapain lo bengong terpesona lo liat gue". Selidik kinan yang melihat afkar yang menatap nya tampa kedip yang sedang marah-marah.

Afkar langsung tersadar dari lamunan nya mendengar ocehan bawel dari sahabat nya itu. "Bawel banget sih lo, siapa juga yang terpesona kaya lo punya pesona aja. Jawab afkar yang sudah pasti berbohong karena sedari tadi ia terus mengagumi wajah cantik imut dari kinan.

Mendengar penuturan afkar membuat nya semakin membulatkan mata nya. Apa lo bilang enak aja lo gue cewek paling cantik di sekolah asal lo tau".

"Iyya deh yang cantik tapi sayang? Cerewet.

Kinan langsung memukul perut afkar. "Makan tuh cerewet". Ujarnya kesal. "Udah deh jadi berangkat ngga? Nanti telat tau gimana sih". Lanjutnya.

Sesampainya di sekolah afkar dan kinan turun dari motor setelah nya keduanya berjalan beriringan menuju kelas nya.

Saat keduanya memasuki kelas terdengar lah suara berisik dari teman-teman nya, ada menyalin PR, ada yang bergosip ria, bahkan ada juga yang konser dadakan sungguh bising sekali suasana nya sudah seperti pasar saja.

"Woi radit balikin ngga pulpen gue". Teriak tasya yang berlari mengejar radit yang mengambil pulpen nya.

"Ambil kalo bisa hahaha". Teriak radit balik sambil terus lari menghindari kejaran tasya.

"Ehh lo pada tau ngga si jaya jadian tau sama si dinda". Ujar tiara yang tak lain adalah biang gosip di kelas.

"Hah serius lo ra, masa sih?". Sahut melli partner gosip tiara.

"DAN MUNGKIN BILA NANTI KITA KAN BERTEMU LAGI".

"SATU PINTA KU JANGAN KAU COBA TANYAKAN LAGI RASA YANG KU TINGGAL MATI SEPERTI HARI KRMARIN".

"SAAT SEMUA DI SINI!!". Teriak salah satu penghuni kelas tersebut yang hobi menyanyi akan tetapi suaranya bisa menghancurkan gendang telinga.

Aldi terus bernyanyi tampa menghiaraukan teriakan dan lemparan kertas dari para teman-teman nya yang menyuruh nya untuk turun dan mengakhiri nyainyan nya itu tetapi tak ia gubris, karena menurut nya ia sedang konser dan tengah di soraki para fans nya.

"ALDI STOPP!". Teriak vina yang notabene adalah ketua kelas.

Yah begitulah kegiatan mereka setiap pagi bila belum ada guru yang masuk untuk mengajar, bernyanyi menyontek dan bercerita adalah alternatif mereka.

Afkar hanya geleng-geleng melihat tingkah para teman sekelas nya, setelahnya ia pun ikut bergabung.

Sedangkan kinan hanya memilih untuk duduk ia terlalu malas untuk bergabung dengan para temen-temen nya.

"Nay lo nyalin apaan". Tanya kinan setelah duduk di bangkunya.

"Ini lagi nyalin pr sama aisyah hehehe". Cengir nya.

Kinan hanya tertawa menanggapi kelakuan para temen-temen nya.

Bersambung...

Tbc

Love FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang