02

30 7 9
                                    

Kringg....

Kring....

Bel pertanda istirahat telah berbunyi yang otomatis membuat para siswa-siswi berhambur untuk melakukan berbagai kegiatan, ada yang pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan ada juga yang memilih untuk pergi ke perpustakaan, bahkan ada juga yang pergi ke reftoop.

"Nan kok tumben ngga sama afkar dia kemana?". Tanya tasya yang sedang berjalan beriringan dengan kinan menuju kantin.

"Ngga tau tuh? Dia kemana paling bentar lagi dia nyusul". Jawab kinan.

Saat mereka melangkah kaki demi kaki semar-semar mereka mendengar suara tepukan dan juga sorakan.

Hal tersebut membuat keduanya berhenti melangkah untuk menajamkan pendengarannya. "Sya lo denger ngga suara orang teriak-teriak?". Tanya kinan.

Tasya diam sejenak. "Iyya deh, kayaknya di belakan kelas nan". Jawabnya.

"Ehh mau tanya dong? Itu pada berisik kenapa sih?". Tanyanya pada sala-satu siswi yang lewat sambil berlari.

Siswi itu berhenti dan mengatur nafasnya sejenak, setelah itu mendongak menatap seraya menjawab. "H-huh it-itu afkar sama alvaro berantem di belakan kelas". Jawabya setelah itu kembali melanjutkan langkah nya.

Kinan langsung membulat kan mata nya mendengar nama afkar. "Apa! Afkar berantem sama alvaro? Sya cepet sya kita kesana".

"Ay-o".

Tampa banyak basa-basi dan mendengar ucapan tasya, kinan langsung berlari dengan cepat meninggalkan nya.

"Woi kinan! Tungguin. Teriakan tasya juga sudah tak di gubris lagi oleh kinan.

Sampainya kinan disana dia langsung melihat afkar dan alvaro saling baku hantam lebih tepatnya perkelahian itu dikuasai oleh afkar yang terus memberikan bogem terus menerus tampa henti.

Semua murid di sekitar situ hanya menjadi penonton tampa niat untuk melerai pertarungan keduanya.

"BERHENTI!!". Teriak kinan dengan lantang.

Kinan melangkah dengan cepat dan langsung manarik tangan afkar yang berada diatas alvaro dan langsung menyeret nya menjauh dari kerumunan itu.

Kinan menyeret afkar dengan kaki yang sengaja di hentakkan-hentakkan karena kesal, dia membawa nya ke uks sekolah untuk di berikan pengobatan.

Dan langkah keduanya di ikuti teman kinan dan juga teman afkar.

"Duduk"! Perintah kinan dengan nada ketus membuat afkar kian gemas.

"Iyye buk bos ini juga udah mau duduk". Sahut afkar.

"Nye nye nye". Ledeknya.

Afkar langsung terbahak karena melihat tingkah dan ekspresi kinan yang menurut nya imut dan lucu, bagaimana tidak pipinya yang tembem di tambah lagi tatapanya kesalnya yang menurut afkar tidak ada seram nya malah terkesan imut, sepertinya kinan tidak memiliki bakat untuk sangar.

"Buahahaha! Kok loh ngamuk sih?" Afkar berusaha meredakan tawanya begitu pula dengan tasya radit dan tomi.

"Apa lo liat-liat?". Keluar lo bertiga.

"Lo ngusir kita". Tanya radit.

"Keluar atau gue sikat gigi lo pake sepatu gue".

Mendengar ucapan kinan membuat ketiganya langsung keluar tampa banyak kata lagi.

Setelah ketiga mahkluk tersebut keluar kini, kinan langsung menatap sinis ke arah afkar yang langsung membuat cowok itu bergedik ngeri karana aura kinan.

Love FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang