Terjebak

142 6 0
                                    

“Ada apa dengan perut mu?” Tanya Richard terkesan dingin, sedangkan wajah Alicia sudah memerah dan sudah benar-benar malu.

°•°•°•°•°•°•°

“Maaf sir, aku melewatkan makan siang.” Jawab Alicia mencoba menutupi rasa malunya. Mobil Richard berhenti didepan restoran mewah.

Mereka duduk didekat jendela dan mulai memilih makanan. Tak menunggu lama pesanan mereka pun datang. Alicia menatap steak yang sudah tersaji didepannya, harum steak itu sudah menggoda perutnya.
“Makanlah.” Ucap Richard sambil berdiri, ia menerima telefon dari Mr.Franz. Ternyata pria itu benar-benar niat dengan pertemuan kali ini, Alex Franz sudah memesan ruangan vip di club ternama.

Saat keduanya sudah selesai makan, Richard langsung melajukan mobilnya ke tempat yang sudah diberitahu Alex.
“Mr.Alvaron.” Tanya laki-laki dengan pakaian rapi yang Alicia yakini adalah pengawal Alex. Mereka diarahkan menuju ruangan yang sangat mahal bagi Alicia, ruangan itu sangat indah.
“Selamat malam Mr.Alvaron.” Sambut Alex yang langsung menjabat tangan Richard.
“Minum?” tawar Alex pada Alicia, pandangannya dengan liar menatap paha Alicia yang lihat sangat mulus. Richard yang sudah mengetahui gerak gerik mata Alex langsung memberikan bantal kecil pada paha Alicia.
“Kita mulai saja pembahasan kontraknya.” Kata Richard yang langsung dihentikan oleh Alex.
“Jangan terburu-buru, kita nikmati dulu fasilitas disini.” Alicia menolak saat diberikan alkohol oleh pelayan yang masuk kedalam ruangan.
“Buatkan juice strawberry untuk nona cantik ini.” Ucap Alex yang langsung di angguki oleh pelayan. Seorang wanita cantik datang menghampiri Richard, entah pakaian apa yang wanita itu pakai seperti hanya dalaman namun terdapat kerah dilehernya dan kain tipis yang begitu transparan, Alicia hanya menatap risih kepada perempuan itu saat tangannya mengusap dada bidang Richard.

“Permisi juice.” Alicia tersenyum mengambil juice tersebut dan langsung meminumnya dengan perlahan. Ia tak habis fikir dengan boss nya yang hanya diam digerayami seperti itu. Nafas Richard sedikit berburu, saat wanita itu hendak mendekatkan bibirnya, Richard langsung menghentikannya.
“Cukup.” Ucapnya tanpa ekspresi, wanita itu hanya tersenyum menggoda dan pergi keluar ruangan. Richard merapikan dasinya, sial! Hampir saja ia lepas kendali, kalau bukan karena kontrak yang menjanjikan ini ia tidak akan sudi berada di sini.

“Bisa kita mulai pembicaraan kontrak?” Tanya Richard.
“Ya ya ya.” Jawab Alex sedikit mengejek. Alicia mengeluarkan berkas yang sudah ia siapkan tadi. Richard memperhatikan Alicia yang mulai menjelaskan poin-poin penting, sesekali Richard membetulkan ucapan Alicia yang dirasa kurang pas.

“Baik aku setuju, ini kertas yang sudah ditandatangani. Sebagai hadiahnya, pilihlah salah satu, atau ketiganya pun silahkan.” Alex menepukkan tangannya dan masuk ketiga wanita yang seperti tadi. Alicia menahan nafasnya, pemandangan apa ini.
“Tidak perlu Mr.Franz, saya rasa cukup untuk hari ini, terimakasih atas kerjasamanya.” Richard langsung mengambil map yang berisikan surat kontrak yang sudah ditandatangani, hanya ini yang Richard butuhkan. Alicia merasa ruangan ini begitu pengap dan panas, ia menghabiskan juice nya hingga tandas.

“Jangan terburu-buru.” Alex kembali mencegah. Tak lama muncul pengawal Alex dan membisikan sesuatu yang sangat penting sepertinya.
“Sial! Anak tidak berguna itu buat onar lagi. Dimana dia?!” teriak Alex yang langsung diambil kesempatan oleh Richard.

“Sepertinya ada urusan mendadak Mr.Franz? Kalo begitu aku dan sekertaris ku akan pergi sekarang. Terimakasih atas kerjasama kita.” Richard langsung berdiri dan menarik paksa Alicia, jika tidak cepat-cepat mereka akan terkurung lebih lama didalam sana.

One Night Stand With My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang