Sudah dihancurkan
Sudah dipatahkan
Tapi kenapa masih sayang?《▪︎▪︎▪︎▪︎◇◇◇▪︎▪︎▪︎▪︎》
Raka sedang bersama pacarnya sekarang, perempuan berbadan mungil dengan paras cantik ditambah gigi gingsul nya yang menambahkan kesan manis.
Raka dan Naya sudah berpacaran sejak lama, sudah tidak heran bagi dream menyaksikan kebucinan mereka berdua. hubungan mereka begitu mulus bak jalan tol, dan setahu Bintang jarang sekali mereka berdua bertengkar; berbeda sekali dengan hubungan Dirga yang setiap hari selalu dihiasi dengan perdebatan, memang unik.
10 menit sebelum Raka pergi
Seperti biasa Dream dengan rutinitasnya. Mereka sekarang sedang di rumah Dirga untuk bermain musik dan mengcover beberapa lagu. Tidak lama dari itu Raka mendapat telepon dari kekasihnya yang meminta ditemani ke mall untuk membeli barang. Raka pun langsung meng-iyakan dengan senang hati.
"Sorry ya, gua pergi duluan mao nemenin Naya dulu." Ucap Raka, yang langsung berdiri mengambil kunci motor dan jaket yang tergeletak dimeja.
"Bucin banget dah lo!!" Ucap Dirga kesal.
"Kenapa? Iri?" Tanya Raka dengan nada mengejek.
"Hati-hati bang, jangan lupa nanti pulangnya bawain martabak ya!" Suara Jaka.
"Makanan terus pikiran lu!!" Dream kompak memekik.
"Hehehehe." Tawa Jaka.
"Udah gua berangkat ya!" Ucap Raka sambil berjalan keluar untuk menghampiri motornya.
Hampir semua anggota Dream memiliki kekasih kecuali Juna dan Jaka.
Bintang? Entahlah Bintang tidak begitu tertarik dengan perempuan.Tidak Bintang berbohong. Bintang tertarik dengan perempuan. Bahkan Bintang menyukai seseorang(nanti Bintang sendiri yang akan ceritakan).
••••◇◇◇••••
"Hai sayang, udah lama nunggu ya?" Tanya Raka kepada perempuan yang sekarang ada di depannya.
"Enggak kok, udah ayo." Ucap Naya sambil menarik tangan Raka agar cepat menaiki motornya kembali.
"Nih pake dulu, biar enggak ditilang!" Raka langsung memasangkan helm dikepala kecil Naya. Naya hanya tersenyum manis sebagai Jawaban.
Raka sebenarnya orang yang cuek. Tapi jika sudah bersama Naya, Raka berubah menjadi orang yang sangat perhatian.
Mereka pun menaiki motor, sambil menikmati angin sore dengan percakapan ringan diatas motor yang mampu membuat mereka nyaman.
Udara sore hari ini cukup membuat Raka kedinginan. Naya yang sadar akan itu langsung memeluk Raka dari belakang. Perlakuan Naya itu sukses membuat jantung Raka porak-poranda. Raka juga bisa melihat dari kaca spion wajah Naya memerah. "Imut" satu kata yang ada dipikiran Raka saat itu.
Mereka akhirnya sampai ke mall yang mereka tuju. Raka langsung memarkirkan motornya dan menggandeng tangan Naya untuk masuk ke dalam mall.
Raka tidak peduli dengan pandangan orang-orang terhadap mereka. Karena menurut Raka, Ia tidak melakukan kesalahan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Bintang | Chenle
Teen FictionJika kehilangan dirinya saja sudah membuat Bintang terluka. Tapi mengapa seakan itu semua tidak cukup? Mengapa Tuhan sangat senang mendengar tangisan Bintang. Hingga akhirnya kamu juga memutuskan untuk pergi meninggalkan Bintang.