Black

868 149 7
                                    

" Aku benci warna hitam." Seru Ten pada Johnny yang sedang menggunakan kemaja hitam kesayangan nya.

Johnny mendengus kesal, akhir akhir ini selalu saja kekasihnya tidak mengizinkan dan membenci warna hitam. Ten selalu meminta Johnny untuk berganti pakaian, jika ia memakai warna hitam padahal hitam warna favorit Johnny.

" Jangan sampai kau memakai warna hitam."

" Lagi? Aku sedang ingin memakai warna hitam Ten."

" Tapi aku benci itu John dan kau tahu kan ?" Ten mengerucutkan bibirnya gemas. Johnny jadi tidak membalas lagi ucapan Ten dan langsung berganti pakaian.

Ten tersenyum bahagia ketika melihat Johnnu berganti pakaian. Bukan, bukan karrna abs atai keindahan tubuh Johnny. Namun karena Johnny selalu menuruti apa kata Ten, bagi Ten itu adalah hal sederhana yang selalu membuat dirinya diistimewakan.

" Ten, kenanapa kau tidak suka warna hitam ?" Celetuk Johnny ketika dan Ten sekarang sedang bersantai di sofa dan menonton series netflix favorit mereka.

Ten tampak berpikir sejenak, " Hmm.. karena warna hitam identik dengan pemakaman. Aku tidak suka jika melihat mu memakai warna hitam, panggil aku terlalu berlebihan tapi ketika kau memakai warna hitam. Seakan akan kau akan menghadiri pemakaman ku."

Johnny menjentikan darinya di dahi Ten, " Aw.. sakit Johnny Suh."

Johnny terkekeh, " Habisnya kau sudah berpikir tentang pemakaman saja."

" Hei kematian tidak tahu kapan datangnya." Balas Ten.

Johnny langsung memeluk Ten, " Hentikan, akan menyeramkan jika kau tetap membahas kematian dan pemakaman."

Ten tertawa, laki laki dihadapan nya memang berbadan besar namun nyalinya berubah menjadi kecil ketika membahas pemakaman dan kematian.

" Jika kau menertawaiku terus akan ku cium kau."

Ten pun berhenti tertawa dan menahan tawanya.

" Kok berhenti?" Tanya Johnny heran.

" Kan kamu minta aku ga ketawa lagi John."

Johnny mendengus kesal, " Tertawa lagi Tennie biar aku mencium mu."

Ten pun melepaskan pelukan Johnny dan ia lebih dulu mencium kening Johnny, lalu beralih ke pipinya, lalu ke tulang hidungnya, dagunya, dan berakhir ke bibir yang membuatnya candu jika sudah melumat bibir kekasihnya. Di sela sela mereka berciuman Johnny tersenyum, ia gemas akan tingkah Ten.

**

Beberapa bulan sebelumnya..

" Wah Johnny Suh tampan sekali."

" Ditambah kemeja hitam nya menambah karisma nya."

" Kemarin saja ia hanya memakai kaos hitam dan celana jeans, tapi sudah seperti fashion show saja sekarang ditambah kemeja.. wow."

" Padahal hanya kaos hitam polos tapi dia benar benar bisa memancarkan aura ketampanan nya."

" waw dia tampan sekali ya."

Semua bisikan bisikan para wanita di belakang Ten benar benar bisa ia dengar. Ten hari ini hanya duduk di kursi taman di dekat fakultas seni bersama Johnny, Johnny padahal hanya menggunakan kemeja hitam berpatern dan kaos hitam celine favoritnya. Namun para wanita di belakang Ten sangat berisik, beruntung kekasih nya memakai earphone jadi dia tidak mendengar apapun yang dibicarakan para wanita di belakang Ten.

" Ya tuhan, mereka tidak pernah melihat orang tampan atau bagaimana sih. Aku tahu kekasih ku tampan tapi tidak begini." Batin Ten.

Namun tiba tiba seorang wanita menghampiri Johnny. Johnny yang memakai earphone pun sengaja tidak menggubris dan memilih diam.

" Ah Ten, apa teman mu seasik itu ?" Tanya wanita itu pada Ten.

" Dia bukan teman ku, saat ini dia tidak bisa diganggu." Balas Ten sembari mencoba tersenyum.

" Kalau begitu aku mau minta username twitternya teman mu ya jika ia tidak mau diganggu sekarang. Nanti akan kuberikan imbalan."

Ten menggelengkan kepalanya, " Maaf tapi itu privasi."

" Ayolah hanya username."

" Maaf tidak bisa."

Wanita itu menatap gusar pada Ten, " Ya tuhan dia hanya teman mu tapi kau sepelit ini."

Johnny pun bangkit dari tempat duduk dan ia merapihkan barang Ten dan memasukan nya ke tasnya.

" Loh mau kemana John?" Tanya Ten

" Ke perpus. Disini terlalu berisik, wanita ini menganggu waktuku sayang." Balas Johnny lalu yang menarik tangan. Wanita itu hanya terdiam dan kaget karena panggilan Johnny pada Ten.

**

Ten sudah terlelap. Setelah menonton series netflix kesukaan nya ia sekarang terlelap disofa, lebih tepatnya ia sedang menyenderkan kepalanya di bahu kokoh Johnny. Sebenernya tanpa Ten tahu, Johnny mendengar semua ucapan para wanita yang berbisik di belakang Ten.

Saat itu ia tidak menyalakan musik apapun, ia hanya mau memandang Ten yang gusar akan tugas yang ia kerjakan. Melihat kekasihnya yang sedang kesal sendiri itu sangat menggemaskan. Maka dari itu Johnny selalu mengiyakan keinginan Ten jika dirinya harus berganti baju jika menggunakan kemaja atau baju berwarna hitam. Ia tahu Chittaphon mudah sekali cemburu.

" Pacarku memang mudah cemburu ya." Ucap Johnny lalu mengecup singkat puncak kepala Ten dan mengelus surai hitam Ten.

**

Aku mabok bikin oneshoot:)

JohnTen (OneShot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang