Replace

657 111 12
                                    

Karena aku ga lagi mood yg gemes gemes jadi aku keep untuk besok, aku ganti angst lagi ya. Anwy kalau kalian pernah baca ini di twitter. @johntenisreall itu sama kok punya ku^^

**

Jika kamu bilang kita tidak mungkin bersama. Maka ketidakmungkinan itu adalah yang tidak aku semogakan, kamu bukan manusia paling sempurna di dunia. Kamu bukan satu-satunya manusia yang membuat jantung ku tak karuan, tapi kamu menjadi orang pertama yang membuat ku begini.

Namun kesempurnaan ku menghancurkan kesetiaan mu. Bagimu aku terlalu sempurna, sehingga tak mungkin jika kau menggapai ku. Tak mungkin jika kau ada di sampingku.

Kau tahu Johnny?

Aku tidak sesempurna itu.

**

" Johnny."

" Tidak, Ten."

" Aku mohon hadirlah di acara penghargaan ini bersama ku."

" Tidak, aku tidak mau."

Ten memeluk Johnny. Ia memeluk nya dari belakang, Ten menyederkan tubuh nya dan menghirup aroma khas kekasihnya.

" Ten.. aku mohon. Aku tidak mau."

" Aku tidak akan memaksa mu lagi. Aku akan datang sendiri saja, maaf aku telah memaksa mu."

Johnny mencoba melepaskan pelukan Ten. Lalu ia mengecup puncak kepala Ten, lalu merengkuh tubuh mungil itu. Ten merasakan kehangatan dari pelukan Johnny, rasanya pelukan ini adalah pelukan paling hangat yang pernah ia terima.

**

" Ten, aku bisa menjelaskan semuanya."

" Ten, tolong jawab aku."

Ten tidak menoleh.

Tidak mendengar ucapan Johnny, ia tetap berjalan pergi dari ruang studio yang dimiliki oleh mereka. Sebenernya Ten tidak mampu berjalan lagi, langkah nya terasa sabgat lemah. Air matanya terus mengalir melalui pipi nya yang panas, bukan karena air matanya yang membuat pipinya terasa panas. Namun tamparan dari pria yang ia cintai benar-benar membuat dirinya hancur.

Namun langkah Ten kurang cepat, langkah Ten terlalu pendek ketimbang dengan langkah Johnny. Johnny berhasil menarik lengan Ten dan membuat dirinya berbalik, membuat dirinya menampakan wajah nya yang sudah tidak karuan. Air mata dan isakan Ten benar-benar menyakitkan dan meremas hati Johnny.

" Ten, aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa. Dia yang mulai mencium ku, aku tidak seburuk yang kau ucapkan tadi."

Ten tidak menjawab. Ia hanya menundukan kepalanya mengatupakan bibirnya, menahan rasa sakitnya. Dirinya tidak kuat untuk menatap wajah kekasihnya.

" Ten.. aku mohon berbicaralah.. aku salah. Aku tahu, aku tahu aku tidak sesempurna kau. Aku tidak bisa menjadi manusia sempurna mu Ten, aku.. tidak bisa." Lirih Johnny.

Ten mengusap air matanya sendiri. Ia mengerjapkan matanya sejenak, ia menghirup nafas dalam-dalam. Bersiap menjawab semua ucapan Johnny.

" Aku.. tidak memintamu untuk menjadi sempurna.. aku.. juga tidak sempurna John. Aku manusia biasa."

Johnny mendecih," Ck, tidak sempurna bagaimana, kau mendapatkan yang kau inginkan. Kau bisa mendapat semua penghargaan mahal mu. Kau bisa memiliki banyak sekali harta dan juga teman yang kau banggakan, coba kau liat diriku. Apa yang aku punya? Yang aku punya hanya.. diriku."

" John.. "

" Tidak Ten, dengarkan aku kali ini. Aku tidak punya apa-apa untuk di banggakan ditambah aku tidak bisa menggapai mu lagi atau berada disamping mu,  Apa kau tahu bahwa semua orang menghinaku bahkan merendahkan ku jika kau tidak ada. Tapi hanya dia yang tadi kau tampar yang tidak merendahkan ku, aku menampar mu memang karena kau berani menampar dirinya."

" Hentikan John. Aku tidak mau mendengar semua ucapan mu lagi, aku mohon hentikan."

" Tidak Ten, kau perlu tahu bahwa kesempurnaan mu merusak segalanya."

Air mata Ten jatuh lagi. Cukup, cukup Johnny. Jangan teruskan kalimat mu itu, Ten tidak kuat. Ten menangis lagi dan isakan kecil itu keluar dari bibirnya lagi.

Ten tidak mau mendengar ucapan Johnny lagi, namun Johnny ia tetap berbicara mencari pembelaan terhadap dirinya.

**

" Jadi Mr.Lee, kisah cinta mu apakah berakhir seperti yang kau ingin kan ?" Tanya seorang jurnalis majalah yang sedang mewawancari Ten untuk suatu majalah terkenal.

Ten terkekeh," Tidak, itu tidak berakhir baik."

" Apa kau menyerah dalam cinta ?"

Ten diam sejenak lalu menggelengkan kepalanya pelan," Tidak, tapi aku tidak akan percaya cinta sedalan itu lagi. Aku juga memilih untuk tidak mencari pengganti dirinya dulu."

Jurnalis itu menatap heran," Mengapa kau tidak mencari pengganti nya?"

" Kau tahu, bahwa mencinta seseorang memang bukan perkara yang mudah. Kau bisa bilang aku bodoh dan tolol, tapi perasaan ku tidak bisa berbohong bahwa dia adalah orang yang aku cintai. Walau dia sudah berbuat hal yang menyakitkan sekalipun."

" Apakah kesempurnaan dalam dirimu dapat menghancurkan hidup mu ?"

" Ya, Lebih tepatnya menghancurkan cinta ku. Jika di kehidupan selanjutnya aku bisa memilih mungkin aku lebih memilih cinta ketimbang kesempurnaan."

" Ten."

Ten menoleh. Ah ini dia sumber kebahagiaan Ten yang baru. Seseorang yang menerim semua yang Ten lakukan dan miliki, laki-laki itu bernama Jaehyun.

" Lho bukannya kau bilang kau tidak akan mencari pengganti ?"

Ten tersenyum," Pengganti seseorang yang dicintai oleh ku, bukan seseorang yang mencintaiku. Aku belum mencintainya, tapi dia mencintaiku. Cukup seseorang yang mencintai ku dengan tulus maka aku bisa mencurahkan rasa cintaku untuknya nanti. Ah iya aku pamit ya."

Ten langsung menghampiri Jaehyun. Ia langsung memeluk Jaehyun dan tersenyum manis dihadapan nya, Jaehyun pun membalas senyuman manis si mungil ini.

**

JohnTen (OneShot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang