Marry Me?

824 136 7
                                    

Kata orang kalau kamu cinta sama seseorang ya kejar dong. Jangan cuma di diemin. Tapi kalau kata mereka sih, kalau kamu cinta ya kamu lamar dong!

**

Sore itu Johnny baru keluar dari ruang musik. Ah, tipikal anak Band kampus. Dia membawa gitarnya ditambah dia memakai skinny jeans hitam yang agak robek robek di bagian lututnya. Gaya rambutnya juga pony tail karena rambutnya se pundak, ditambah ia bersama dengan Mark. Sahabat nya dan juga salah satu personil bandnya.

Tiba tiba saat Johnny hendak jalan ke arah kantin. Ten pun datang menghampirinya sembari membawa buket dan juga kotak cincin, ah Ten ga sendirian. Dia bareng Hendery yang ga lain adalah adik Johnny dan diikuti sahabat Johnny, yang tak lain adalah Jaehyun.

Ten tiba tiba berlutut di hadapan Johnny, Johnny yang kaget pun hanya menatap heran pada Ten.

" Johnny Suh, will u marry me?"

Jaehyun dan Hendery pun memutar musik. Mereka memutar lagi Marry You-Bruno Mars. Seketika semua orang tiba tiba menari dan ada yang mengucapkan "Say Yes". Johnny yang kebingungan pun tidak menjawab. Ia hanya meminta Ten untuk berdiri sembari tersenyum kiku di hadapan semua orang, hingga ada salah satu Dosen yang menyuruh mereka ke ruang kedisiplinan.

**

" Maaf Ten." Ucap Johnny sembari mengelus surai hitam lembut Ten.

" Hikss...hiks... cincin nya di sita Mrs.Anna." Ten masih terisak. Ia sebal sekligus sedih karena cincin yang akan diberikan pada Johnny malah disita karena dinilai menjadi sumber kegaduhan.

" Ya habis, buat apa sih lamar segala."

Ten menatap tajam pada Johnny, ya tuhan. Laki laki satu ini tidak peka, tentu saja Ten melamar Johnny agar mereka bisa terus bersama sampai kapan pun.

" Iya-iya. Aku tahu kamu lamar gitu karena kamu sayang sama aku dan kamu mau kita terus bareng-bareng sampe tua.. tapi itu bukan kewajiban mu Ten. Kita sama sama laki-laki, tapi aku ga mau biarin kamu yang melamar ku." Tutur Johnny dengan lembut.

Ten hanya terdiam. Dia masih sedih karena insiden Cincin itu, sungguh baginya cincin itu seperti hatinya. Namun tiba tiba Johnny mengecup kening Ten. Ia mengecup kening kekasih nya dengan lembut, sontak Ten pun kaget.

" Lho jo?"

" So, Ten Lee. Aku tahu aku bukan manusia sempurna, bukan manusia yang akan selalu memahami semua kode morse mu atau kode lain nya. Aku bukan manusia yang akan selalu ada di samping mu, karena aku mengenal kematian. Namun jiwa ku akan selalu ada di samping mu sampai kapan pun itu, will you marry me Ten?" Johnny tersenyum manis di hadapan Ten. Ia sudah berlutut di hadapan Ten yang masih duduk di atas sofa rumah Johnny.

Ten pun mengangguk dan langsung memeluk Johnny. Sembari ia membisikan sesuatu," I will. Aku akan mempunyai nama 'Suh' di belakang namaku."

Johnny tersenyum bahagia. Seharusnya begini, seharusnya saat ia keluar dari ruang musik itu harusnya ia yang melamar Ten. Bukan sebaliknya, namun kebodohan adiknya membuat semua menjadi berbanding terbalik. Hendery malah mengira Ten yang akan melamar kakaknya, padahal sebaliknya. Namun sudahlah, lupakan hal itu. Sekarang di jari manis Ten sudah terdapat cincin indah yang sengaja Johnny pilihkan untuk manusia terindah yang mengisi hatinya.

" I love u Ten."

" I love u more Johnny."

**

Tanpa mereka sadari kedua laki laki itu menatap mereka dari jauh. Mereka tersenyum melihat kedua orang yang mereka sayangi akhirnya akan menikah.

" Makannya Der, jangan bego dong." Ucap Jaehyun.

" Lah elu yang bego bang."

" Ya elu udah tahu kaka lu yang mau lamar malah bantuin Ten."

" Ih, bang Johnny tuh spontan doang."

" Hah?"

" Hah. HAH. Lu kalau punya mata ya bang jae, itu cincin punya nya Mommy. Si abang minjem dulu katanya buat lamar Ten. Sebenernya dia ga nyiapin apa apa, dia cuma takut ngecewain Ten jadi dia lamar sekarang."

Jaehyun menepuk keningnya. " Abang lu Jenius."

" Bukan Jenius, tepatnya dia agak bego juga."

**

JohnTen (OneShot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang