Hari terindah sepanjang hidupku! Hari ini yang paling ku tunggu selama lebih dari setahun. Bisa kalian tebak, Adrian mennyatakan cintanya padaku! Tidak hanya sekedar 'Mau jadi pacarku nggak?' tapi dia memngajakku pergi ke sebuah tempat makan yang cukup terkenal di Jakarta. Bukan aku perempuan yang hanya melihat lelaki secara material, tapi bagaimana Adrian menyatakan cintanya padaku.
"Mon, ikut aku deh" katanya seraya menggandeng tanganku.
"Uhh.. mau kemana Dri? Makanannya belom turun nih" keluh ku.
"Udah lah ikut aja. Pasti kamu bakal suka deh" lalu ia menarikku ke luar restoran. Di luar sudah banyak teman-teman sekelasku, bahkan Tanya pun ada! Mereka membawa lilin ditangan, memberikan pencahayaan yang tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang. Sangat romantis! Tiba-tiba di depanku sudah ada Adrian dengan sebuah rangkaian bunga mawar. Jantungku langsung memompa darahnya lebih cepat, kakiku pun terasa sudah tidak bisa menopang tubuhku yang terasa semakin berat.
"Ramona, ini sudah hampir setahun kita berkenalan dan deket. Mungkin kamu udah bisa menangkap sinyal yang aku kasih selama lima bulan terakhir ini. Ummm... aku suka dan sayang banget sama kamu, aku udah nggak kuat kalo harus nunggu lebih lama. Will you fill my days with your love, will you fill your day with my love, would you spend our days together with our love?" dengan itupun, ia memberikan rangkaian bunga mawar yang sangat indah. Mawar putih, mawar pink, dan mawar merah terangkai membentuk gradasi yang sangat apik dipandang.
Tak sanggup berkata-kata, aku hanya mengangguk malu. Wajahku terasa sangat panas. Panasnya menjalar dari leher menuju telinga. Perasaanku bercampur aduk dan jantungku berdegup kencang.
"CIEEE CONGRATS KALIAN!!!!!!!" teriakan teman-teman sekelasku membawakan senyum di bibir ku dan birir Adrian, membuat wajahnya semakin tampan dimata ku. Lalu aku memeluknya dengan erat.
"Foto dulu dong guys" kata Dana yang sudah siap dengan Polaroidnya yang berwarna coklat ditagan. Aku dan Adrian pun berpose di depan kamera dengan senyum bahagia kami.
"Ya begitu lah, gimana foto ini diambil" ucapku pada Cara dan Fiona yang tersenyum konyol.
"Ahhhh soo sweet deh oma sama mantannya" kata Cara sambil mendesah bahagia.
"Iya nih, mau deh digituin" sambung Fiona.
"Oma juga nggak tau kenapa Adrian bisa suka sama oma. Padahal dia itu populer loh, terus oma biasa aja"
"Omaaa, cinta itu buta. Kalo udah jatuh cinta, nggak akan mandang apa-apa"

KAMU SEDANG MEMBACA
Polaroid
Short StoryRamona Bernadine, nenek 62 tahun, menemukan dua polaroid. Dua foto itu membawanya ke masa mudanya. Masa muda yang penuh cerita cinta. Ditemani dua cucunya, ia menceritakan bagaimana orang-orang di masa lalunya mewarnai hari-hari mudanya.