Sudah hampir tiga bulan aku memutuskan segala hubunganku dengan Adrian dan sahabatku Tanya. Sekarang aku lebih menghabiskan waktu dengan Adam dan berkomunikasi dengan Grady. Hubunganku dengan Grady semakin hari semakin baik, dan ayahku merencanakan liburan ke Amerika lagi tahun baru nanti, dan aku tidak bisa menahan diri bagaimana bahagianya aku ketika aku tahu aku akan mengunjungi Grady lagi.
Dua hal ini yang membuatku terlihat seperti perempuan yang hanya mempermainkan hati lelaki, padahal aku hanya menganggap Grady dan Adam sebatas teman, tidak lebih tidak kurang, lagipula kalau aku hanya mempermainkan Adrian, mengapa hubungan kami langgeng 10 bulan dan aku memberinya kesempatan kedua?
Persahabatanku dengan Adam pun menjadi lebih erat. Disaat semua orang pergi dan mencapku yang tidak baik, Adam setia membelaku dan setia di sisiku saat aku membutuhkan bahu untuk menangis, well not literally cry, tapi disaat aku sangat membutuhkan seseorang di sisiku.
Ramona Bernadine
Mbak Nii... bisa temenin aku ke PIM?, mau beli kado nih buat Mas Ezar
Daniladwiani
Ketemu langsung di lobby aja ya Na, A.S.A.P. eh aku ajak temen ya hehe
Ramona Bernadine
SIPBOSS!C
Sekian jam kami mencari kado yang pas untuk kakak kami yang pertama, kamipun kelaparan. Memutuskan untuk berpisah di food court, aku pun mengantre di salah satu booth makanan cepat saji fovoritku.
Dari tempat aku mengantre, aku bisa melihat seorang lelaki yang tidak asing buatku. Lelaki yang meghatam hatiku dengan wrecking ball tiga bulan yang lalu. Ternyata dia tidak sendirian, ditemani (mantan) sahabatku, Tanya, ia pun tersenyum kearahku. Langsung aku membuang muka seakan-akan aku tidak melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Polaroid
Short StoryRamona Bernadine, nenek 62 tahun, menemukan dua polaroid. Dua foto itu membawanya ke masa mudanya. Masa muda yang penuh cerita cinta. Ditemani dua cucunya, ia menceritakan bagaimana orang-orang di masa lalunya mewarnai hari-hari mudanya.