Part 26

191 25 14
                                    

Keesokan paginya, Joohyuk yang kembali menempati apartemennya itu masih memikirkan siapa yang mengambil bom berbentuk boneka yang begitu familiar di matanya. Ia juga memikirkan siapa yang membunuh suruhan Mr. Black yang selama ini ia ketahui adalah mata-mata Chanyeol.

Meski di luar masih cukup gelap, namun pukul 05.00 a.m sudah pantas disebut pagi bukan?

Setelah melihat berita yang disampaikan oleh kabar harian terkini semalam, Joohyuk mendadak insomnia. Dalam pikirannya hanya ada satu nama dari pelaku peledakan mobil dan juga pembunuhan semalam, dan nama itu adalah Baekhyun.

"Siapa yang mengambil bom itu? Aku yakin itu bom buatan tuan muda, apa Baekhyun? Apa dia pergi ke mansion?". Gumam Joohyuk, ia sedang mencoba merangkai ingatannya tentang bom dan ledakan mobil anak buah Mr. Black beberapa hari yang lalu itu.

Meski sudah disimpulkan sebagai bom bunuh diri, tetap saja menurutnya itu tidaklah benar karena ia tahu siapa yang ada di dalam mobil itu. Dan tak mungkin anak buah teroris yang meledakkan markas NIS itu melakukan tindakan sekonyol itu. Bom bunuh diri? Yang benar saja.

"Sial! Aku tak bisa fokus dan berpikir jernih untuk bisa menebaknya. Haruskah aku ke mansion? Tapi kalau mereka bilang pada Chanyeol bagaimana? Sekarang mereka tak lagi berpihak pada kelompok Byun, mereka tunduk pada perintah Park Chanyeol. Pasti sangat sulit untuk masuk kesana, jangankan masuk sepertinya meminta keterangan tentang siapa saja yang berkunjung kesana pun sulit. Terlebih sistem keamanan mansion sangat sulit ditembus, tuan muda sengaja memasang cctv dengan sistem buatannya sendiri. Hal itu membuat pihak lawan tak pernah bisa tahu dimana ia tinggal sebenarnya".

Joohyuk bermonolog panjang, ia belum bangkit dari tempat duduknya sejak bangun. Meneliti foto-foto hasil cetakan rekaman cctv di rumah Bii, juga membaca berita dari berbagai media tentang kasus yang terjadi secara beruntun itu. Terlalu banyak misteri yang harus ia pecahkan, padahal dirinya masih harus membantu rekannya yang lain untuk melacak keberadaan Mr. Black yang kini menjadi buronan akibat meledakkan markas NIS dan merampok dua bank besar hanya berselang sehari setelah itu.

"Apa yang harus ku lakukan? Kenapa jadi banyak sekali misteri yang harus ku pecahkan? Belum lagi kematian pesuruh Mr. Black di sekitar bangunan bekas toilet karena tiga tembakan di dadanya. Tembakan itu terlihat hanya bisa dilakukan oleh seorang ahli karena tepat mengenai jantungnya. Apakah dia orang yang sama? Apakah Park Baekhyun yang melakukan semua ini?".

Joohyuk menyandarkan punggungnya di kursi, ia mengetukkan jari-jarinya ke atas meja kecil yang sudah tak lagi rapi karena banyaknya kertas dan foto-foto yang ada disana. Ia bergumam pelan dengan mata terpejam, hingga akhirnya ia membuka mata dan mengambil foto korban pembunuhan serta foro hasil tangkap kamera cctv rumah Bii.

"Bisa jadi, orang yang meledakkan mobil pengintai Mr. Black untuk memata-matai rumah Prof. Park adalah orang yang sama dengan pembunuh anak buah Mr. Black yang beberapa kali sempat ku lihat tengah mengintai kegiatan Chanyeol. Dan orang yang punya motif kuat untuk melakukan itu pasti bagian dari keluarga Prof. Park dan Chanyeol, dan yang berhubungan dengan keduanya hanya Baekhyun. Tapi apa mungkin dia? Meski dia memiliki keahlian bela diri, tapi....".

Joohyuk menghela napas kasar, pikirannya bercabang kemana-mana sekarang hingga membuatnya bingung mana satu yang harus ia putuskan.

"Ah! Tidak, tidak! Tidak mungkin dia, ya! Pasti ada orang lain dibalik semua ini. Bukan dia, Nam Joohyuk sadar! Dia hanya anak rumahan yang manis! Dan lagi tak mungkin dia memiliki senjata, warga sipil tak boleh memegang senjata apalagi mempergunakannya untuk membunuh sekalipun dalam kondisi terdesak".

Joohyuk semakin pusing memikirkannya, kepalanya serasa terbelah menjadi dua yang mana sebagian meyakini jika Baekhyun adalah pelakunya sementara sebagian yang lain menentang hal itu karena alasan yang tadi ia lontarkan. Dan karena butuh sesuatu yang bisa mencerahkan pikirannya, ia segera mandi dan mencari fakta-fakta baru yang mungkin akan ia temukan. Tanpa memperdulikan cuaca yang mulai terasa dingin karena ini memasuki musim gugur.

[12] Comma | BROTHERSHIP | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang