Part 27

194 28 3
                                    

Baekhyun berada di toilet sekarang, setelah ia menyelesaikan makan siangnya dengan Chanyeol ia segera kembali ke kantor. Meski dengan sikap Chanyeol yang semakin posesif terhadap dirinya, Baekhyun tetap berusaha untuk tenang dalam memikirkan bagaimana caranya agar rencana yang ia buat itu berhasil.

Chanyeol, kakak Baekhyun itu masih mencurigai adiknya dan berniat akan mengikuti kemanapun Baekhyun pergi untuk menghindari kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi kapan pun, sampai Chanyeol mengatakan jika Baekhyun tak datang ke ruangannya ketika jam pulang dia yang akan mendatangi Baekhyun ke ruangan magangnya. Itu membuat Baekhyun mendengus kesal, apa kakaknya itu tak sadar jika perbuatannya akan membuat penyamarannya sia-sia.

Well, Baekhyun hanya ingin memulai karirnya dari bawah. Sebab itu ia memilih mengikuti proses sebagai karyawan lebih dulu.

Baekhyun mengambil ponselnya, ia melihat sekelilingnya dengan cemas. Takut-takut kalau ada yang melihat atau mendengar pembicaraannya.

"Tolong tetap jalankan semuanya sesuai rencana, kau harus minta mereka melakukan hal seperti apa yang tadi ku katakan". Kata Baekhyun dengan cepat begitu sambungan teleponnya terhubung. Masih dengan mata sipitnya yang menatap waspada ke sekitarnya.

'Iya Baek imut, aku akan menghubungi mereka sekarang. Jangan cemas kita pasti akan dibantu. Apalagi misi ini adalah misi penting'.

"Terimakasih detektif Lee, keberhasilan misi malam ini bergantung pada kekompakan kita".

'Tentu saja, kau juga harus berhati-hati karena aku yakin Chanyeol tak akan melepas mu dengan mudah. Apalagi kau adalah adik bungsunya, satu-satunya keluarganya yang tersisa. Dia pasti akan sangat posesif terhadap mu'.

Baekhyun mendengus pelan mendengar fakta bahwa kakaknya mendadak super posesif bak induk ayam yang anaknya diganggu orang hari ini. Tentu saja ini semua karena kecurigaannya pada detektif Lee yang seketika melarikan diri saat Chanyeol mendekatinya karena penasaran.

"Meski akan sedikit sulit, tapi kakak ku itu harus aku urus lebih dulu bukan? Terimakasih atas penilaian mu tentang kakak ku detektif, aku tahu apa yang harus aku lakukan".

Baekhyun segera mematikan panggilannya, kemudian ia berpikir keras tentang cara mengantisipasi kejadian buruk. Well, Baekhyun juga tak ingin misinya gagal malam ini. Terlebih lawannya bukan preman pinggir sungai Han.

"Sepertinya jika hanya detektif Lee tak akan berhasil, aku yakin Mr. Black sudah mengirim banyak anak buahnya untuk menangkap ku malam ini. Hmm... Aku butuh bantuan orang lain lagi, tapi siapa?".

Baekhyun mengusap dagunya, ia mengerucutkan bibirnya dengan mata yang berkedip pelan. Hanya sebuah kebiasaan kala dirinya berpikir dengan keras.

Setelah dirasa menemukan solusi, Baekhyun tersenyum tipis lalu mencari sebuah kontak di ponselnya. Segera ia tekan tombol 'telepon' dan sambungannya terhubung dengan cepat.

"Aku butuh bantuan, apa kau bisa membantu ku? Bii hyung?".

Di tempatnya, Bii tersenyum lebar sambil mengangkat panggilan dari adik kembar tuan mudanya itu. Ia senang Baekhyun menghubunginya seperti ini. Rasanya seperti menang lotre, ditambah si manis itu mengatakan kalau ia butuh bantuan.

"Katakan, apa yang bisa ku lakukan untuk mu".

'Aku akan mengakui sesuatu pada mu karena aku yakin kau juga penasaran pada hal ini. Sebenarnya akulah orang yang meledakkan mobil yang mengintai rumah ku dengan bom yang ku ambil dari mansion Chanhyun hyung. Dan karena itu, sepertinya mereka akan menyerang ku malam nanti. Oh, dan juga mata-mata Chan hyung. Aku yang membunuhnya'.

Suara Baekhyun di kejauhan terdengar sangat santai, itu membuat Bii tak bisa berhenti tersenyum. Rupanya tebakannya benar, Baekhyunlah yang menyebabkan kekacauan di kelompok evil meski untuk urusan bom itu didapat dari mana ia baru tahu.

[12] Comma | BROTHERSHIP | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang