Chapter 3

1.7K 185 0
                                    


Abyan Rasha Yaser. Seorang pria tampan, mapan, dan punya julukan hot daddy dari para karyawan perempuan di kantornya. Ia sedang bersiap untuk berangkat ke kantornya. Sudah dua hari ini ia kembali tinggal di rumah orang tuanya. Daddy Randy dan Mommy Shareen.

Karena insiden weekend lalu yang membahayakan cucu pertamanya yang tenggelam di kolam renang rumah kakaknya, Mommy Shareen yang kini dipanggil 'Oma' oleh cucu-cucunya, menyarankan agar Bimo tinggal bersamanya.

Mommy sangat khawatir dengan keadaan Bimo yang masih kecil. Kemarin itu, Bimo merasa bosan dengan acara kumpul-kumpul orang dewasa di rumah Bernardo, makanya ia mencari permainan sendiri yang mungkin dipikiran anak itu adalah hal yang menarik. Kedua sepupubperempuannya asyik sendiri bermain dengan mainan mereka yang girly, tentu saja itu tidak cocok dengan Bimo. Bukannya bersenang-senang, eh malah tenggelam. Untung saja anak itu cepat diselamatkan. Kalau tidak, sang oma tidak mampu membayangkan yang akan terjadi.

"Mommy denger, perempuan itu nggak bisa berenang loh, Dad ...." ucap Mommy tiba-tiba saat mereka sedang sarapan.

"Siapa yang Mommy maksud?" Daddy menanggapi.

"Itu loh, temennya Freya. Yang nolongin Bimo tenggelam kemarin."

"Dari mana Mommy tau?"

"Papa yang cerita. Dia 'kan emang sering main ke rumah Mas Erick."

Daddy hanya mengangguk menaggapi. Sementara Abyan tak terlalu menanggapi cerita Mommy hingga membuat wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu kembali membuka suara.

"Namanya Salma. Dia kerja di Grand EB. Mas Abyan nggak ada niatan ngucapin terimakasih, gitu?"

"Abyan nggak sempet, Mom. Waktu itu kan kita sama-sama panik dengan keadaan Bimo."

"Ya udah, kamu samperin aja di tempat kerjanya."

"Abyan lagi sibuk, Mom." Lagi-lagi Abyan mengelak, "... atau Mommy aja yang nemuin dia. Sama aja kan?"

Mommy mendengus kesal, "oke, kalo gitu."

Pandangan Mommy beralih pada sang cucu yang asyik mengaduk-aduk serealnya. "Bimbim sayang ...."

Bimo yang merasa dipanggil pun menyahut, "iya, Oma?"

"Bimbim nanti pulang dari day care, kita pergi yuk ...."

"Mau kemana, Oma?" Tanya Bimo dengan mata bulat yang penasaran.

"Ketemu calon mamanya Bimbim."

Jawaban dari Mommy Shareen membuat Daddy terkejut dan juga Abyan yang sempat menyemburkan tehnya.

🍓🍓🍓🍓

Dari ketiga anak Mommy Shareen dan Daddy Randy, cuma Abyan yang paling irit bicara. Sedangkan Alif dan Alea dikenal sebagai anak-anak yang paling berisik sejak kecil. Tapi walaupun Abyan irit bicara, untungnya pria itu masih bisa bersikap ramah jika bertemu orang. Setidaknya masih bisa senyum saat disapa.

Mommy sendiri heran dengan perbedaan anaknya itu.

Yang paling parah, ketika istri Abyan meninggal. Saat itu Abyan benar-benar tidak berselera diajak bicara orang lain.  Mommy sangat perihatin melihat anaknya yang terpuruk. Abyan sangat mencintai Marisa. Hingga sampai 4 tahun hal itu berlalu, Abyan masih menyimpan rapih barang-barang almarhum istrinya di rumahnya.

Di masa terakhirnya, Marissa sempat merelakan Abyan untuk meraih kebahagiaannya yang baru, tapi sayangnya Abyan tak sampai hati melakukan itu. Bahkan Marisa menyarankan agar Abyan menikah dengan adik kandung wanita itu yang dulu masih berusia 20 tahun. Dan sampai saat ini hal itu belum pernah terwujud.

Karena Abyan sampai saat ini belum ada niatan menikah lagi, Mommy-lah yang ikut merawat Bimo. Mommy kadang sedih jika anak kecil itu menanyakan di mana mamanya. Para sepupunya mempunyai mama tapi Bimo hanya punya papa dalam hidupnya.

Belakangan ini Mommy sering sekali menyarankan agar Abyan segera mencari pendamping hidup, yang nantinya mampu mendampingi tumbuh kembang Bimo. Mommy kasihan sekali kalau melihat Bimo selalu bermanja-manja pada Alea atau Citra -istrinya Alif-, anak itu malah jadi berebut dengan sepupunya demi mendapat perhatian dari ibu mereka. Mommy selalu berdoa agar Bimo bisa mendapat ibu baru yang menyayangi anak itu. Dan sekarang Allah telah menunjukkan jalan untuk mewujudkan doa tersebut.

Tok ... tok ... tok ....

Ketukan dari luar ruangan terdengar oleh orang-orang yang ada di dalam. Si pemilik ruangan pun berseru, mempersilahkannya masuk.

"Hei, Sal. Udah makan siang?" Tanya Freya saat Salma kembali menutup pintu.

"Udah. Baru aja."

"Oiya, Sal. Kenalin ini Mommy Shareen,  adiknya Papa."

Salma mendekati wanita cantik yang tersenyum padanya, lalu mencium tangan wanita yang ia yakini seumuran bundanya, seraya menyebutkan namanya.

"Salma, Tante."

Mommy Shareen masih menyunggingkan senyumannya, "Tante seneng bisa ketemu Salma. Tante ke sini mau ngucapin terimakasih banyak karna Salma udah nolongin Bimo yang hampir tenggelam waktu itu."

Salma mengernyit agak bingung. Hingga sampai Mommy menarik lembut Bimo yang sedang bermain sendiri di sofa, ke arah Salma.

"Bimbim, salim dulu sama Tante Salma, sayang."

Bimo, si anak kecil yang akrab dipanggil 'Bimbim' oleh sang oma pun segera turun dari sofa dan mengikuti perintah omanya. Seperti bocah pada umumnya saat bertemu orang baru, Bimo juga malu-malu saat menggapai tangan Salma yang mengajak berjabat tangan.

"Halo, namaku Tante Salma. Nama anak ganteng ini siapa ya?" Salma memposisikan tubuhnya sejajar dengan Bimo.

"Bimbim." Jawabnya malu-malu, hingga  orang-orang dewasa itu tertawa gemas.

Mereka duduk di sofa dan mengobrol. Menurut Mommy, Salma adalah gadis yang ramah dan mudah bergaul. Tapi Mommy merasa ada sesuatu yang aneh pada diri gadis itu. Tak lama mereka mengobrol, Salma pamit melanjutkan pekerjaannya, meninggal Mommy, Freya, dan Bimo.

"Eh, Frey. Itu kenapa muka si Salma lesu gitu?" Tanya Mommy to the point.

Freya mengedikkan bahunya, "patah hati, mungkin."

"Dia baru putus?" Mommy mulai penasaran.

"Nggak, Mom."

"Lha, terus? Kok bisa patah hati? Kalo cerita jangan sepotong-sepotong dong, Frey."

"Ih, Mommy kepo banget deh."

"Ih, Freya, gitu ya sama orang tua." Mommy melipat tangannya di dada, seolah sedang merajuk.

Freya tertawa geli melihat tingkah Mommy yang seperti anak kecil. Akhirnya ia mengatakan pada Mommy kalau Salma patah hati karena mau ditinggal nikah oleh Aiden. Hal itu malah bikin Mommy tambah penasaran. Dan berlanjutlah cerita Freya tentang Salma yang sudah mengagumi kakaknya itu sejak mereka SMA.

Related banget sama gue. Batin Mommy.

Tapi pastinya Mommy lebih beruntung karena akhir yang bahagia dengan lelaki yang dicintainya. Mommy jadi perihatin dengan Salma.

Oh. Tapi rasa perihatin Mommy tidak berlangsung lama, karena sedetik kemudian ia menemukan sebuah ide cemerlang.

🍓🍓🍓🍓

Tbc.

Mas Bos, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang