Sudah tiga kali memilih setelan untuk dipakai, ini adalah kencan pertamanya dengan sangyeon sebagai kekasih.
Kelewat senang, ia sampai bingung sendiri memilih yang pas. Sampai bunda masuk dan heran melihat kehebohan chanhee.
"Kencan dengan sangyeonie? Bunda bantu pilihin"
Akhirnya anak cantik itu duduk menunggu melihat sang bunda mengobrak abrik lemarinya.
"Aduh cakepnyaa, terus tabur tipis sama pelembab yang pink ya"
Chanhee mengangguk semangat.
Chanhee balas meremat tangan sangyeon yang menggenggam tangannya erat. Untung saja mereka bawa mantel, angin malam ini cukup dingin.
Karena belum terlalu malam, sangyeon mengajak chanhee berjalan-jalan dulu. Mobilnya sengaja parkir agak jauh, mereka berjalan kaki dan saling bergandengan disepanjang trotoar hingga ke taman kota.
Sangyeon mampu membuat chanhee merona dengan perlakuan sederhananya-mengusap rambut atau mengusap punggung tangannya. Ia juga otomatis memeluk pundak yang lebih mungil jika hampir tertabrak pejalan kaki lain.
"Capek?"
"Nggak"
Setelah mendapatkan bangku, mereka duduk sebentar menyaksikan ramainya pengunjung juga air mancur indah disamping kanan.
Chanhee mengangguk dan tersenyum manis saat sang alpha ijin pergi sebentar. Kembali-kembali sudah bawa beberapa makanan ringan.
"Yang ringan dulu ya, nanti kalau laper kita balik terus cari restoran"
"Okay kak"
Chanhee tergoda dengan permen kapas berbentuk beruang, berwarna biru, berukuran sedang. Ia makan, hampir berseru karena enak, manisnya tidak berlebihan.
Ia mengambil dengan jari dan menyuapkan ke sangyeon, yang lebih tua tersenyum lembut. Sengaja menggigit main main telunjuk sang pujaan buat chanhee terkekeh.
"Habis? Enak?"
"Hm? Iyaa manisnya pas"
Sangyeon tersenyum penuh arti lalu mendekatkan wajah mereka, chanhee sampai lupa cara berkedip. Tengkuknya diraih, tanpa aba-aba sangyeon menyatukan belah bibir mereka.
Melumat lembut bibir pink bawah chanhee sebentar.
"Iya, manis"
"Kak sangyeon!" Wajahnya ditutup malu
.
