Acara selesai, sangyeon segera berdiri dan berbaur dengan kerumunan orang untuk mencari. Mencari chanhee
Pelukan dipunggungnya membuat senyum tampan terbit.
"Selamat kak, aku bangga"
Sangyeon berbalik lalu memeluk erat tubuh chanheenya. Iya, dia mendapat peringkat 2 pararel lulusan tahun ini.
Mereka lanjut bermesraan sampai orang tua sangyeon dan hangyul menghampiri. Lanjut keluar mencari restoran untuk merayakan kelulusan si sulung.
Tanpa chanhee tahu, bunda dan ayahnya sudah menunggu di restoran. Berbagai menu lezat sudah tersaji hangat di meja. Liur hangyul dan chanhee hampir menetes.
Mereka makan dengan tenang, sesekali obrolan ringan para orang tua.
Pelayan datang membereskan menu utama kemudia rekannya datang menyajikan penutup mulut.
"Lembutnya" sangyeon tersenyum saat chanhee terpejam menyicip kue red velvet, suka lalu menyuap agak besar.
"Jadi, sangyeon sudah bicara dengan saya soal pertunangan. Apakah chanhee yakin bersedia?" Tanya tuan choi.
"Aku mau, ayah" daritadi bergenggaman tangan dengan sangyeon dibawah meja.
"Jadi, kapan?" Nyonya lee menyeletuk jahil.
"2 minggu?"
"1 minggu?"
"5 hari?"
"Deal!"
Jika para ibu setuju, yang lain bisa apa
.