01 : salahkah?

6.2K 756 122
                                    

Pukul 5 pagi Jihoon sudah bangun dan kini tengah berkutat dengan alat dapurnya. Ia berencana sarapan bersama suaminya–Hyunsuk. Ia memasak sambil bersenandung kecil.

Pukul 6 semuanya sudah siap. Jihoon segera ke kamarnya dan mandi. Iya Jihoon dan Hyunsuk tidak tidur di satu kamar.

Pukul 6.30 Jihoon sudah duduk di meja makan, ia akan menunggu Hyunsuk turun lalu mereka akan makan bersama. Membayangkan nya saja sudah membuat Jihoon tersenyum bahagia, Jihoon jadi tidak sabar.

Pukul 7.30 sudah satu jam Jihoon menunggu, baru saja ia akan pergi ke kamar Hyunsuk karena berfikir mungkin Hyunsuk belum bangun. Tak lama kemudian Hyunsuk turun dengan terburu-buru. Dengan ponsel di telinganya dan tangan yang sibuk memakai dasi.

"Sini aku bantu"

Jihoon yang melihat itu berinisiatif membantu memakaikan dasi Hyunsuk namun tangannya langsung di tepis oleh Hyunsuk. Kemudian suaminya itu pergi keluar rumah tanpa menyapa ataupun berbicara satu katapun apalagi melihat makanan yang Jihoon masak. Selalu seperti itu.

Jihoon hanya menunduk. Apakah ia tak terlihat?apa Hyunsuk tidak pernah bisa melihatnya?apa salah ia ingin dilihat sekali saja oleh suaminya?dicintai?disayangi?dianggap?dihargai?

Sepertinya itu hanya ada dalam mimpi yang Jihoon bangun, tidak dalam kehidupan nyata. 

Jihoon kembali ke meja makan melihat banyak makanan yang sudah susah payah ia buat. Jihoon jadi tidak nafsu makan. Jihoon segera memasukkan makanan itu ke beberapa rantang makanan. Daripada dibuang ia berfikir akan membagikan ini ke anak anak yang sering mengamen di sekitar sini. Jihoon selalu memberikan masakannya pada anak-anak itu, setidaknya makanannya dimakan, kan?

Jihoon berjalan kaki dengan menenteng dua paper bag yang berisi makanan yang ia bawa, akhirnya ia bertemu anak-anak yang sedang berkumpul di bawah pohon dekat lapangan. Jihoon menghampiri mereka.

"Halo semua!"

"Kak ji!"

Anak-anak itu langsung mendekati Jihoon dan memeluknya. Jihoon membalas pelukan itu dengan hangat tanpa rasa jijik sedikitpun.

"Lihat kakak bawa makanan, tadi kakak masak banyak jadi kakak bungkuskan untuk kalian. Kalian mau makan kan?"

Anak-anak itu tersenyum lebar dan segera membuka paper bag yang berisi makanan itu dengan mata berbinar.

"Wah! keliatannya sangat enak!"

"Kak ji"

"Ya Ayen?"

Anak bernama Ayen itu menunjukkan sesuatu dimakanan Jihoon dengan pandangan mata yang penasaran.

"Ini apa?"

Jihoon yang melihat itu tertawa.

"Ini namanya udang, ini enak lho! Ayo makan yang banyak!"

"Kak ji ga mau makan?"

Jihoon menggeleng dan tersenyum.

Entahlah beberapa hari ini Jihoon kehilangan nafsu makannya. Bahkan kadang ia tak makan satu hari. Namun, Jihoon pikir mungkin karena ia memikirkan banyak hal. Ya, pasti karena itu.

Jihoon berharap Hyunsuk mau makan malam dengannya nanti. 

.

.

.

.

.

To Be Continue

LOST [ SUKHOON ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang