LOST [ SUKHOON ]✔️

12 : kabar bahagia

'hoek! hoek!'

Tok! Tok! Tok!

"Ji...sayang kamu kenapa?"

'hoek! hoek!'

"Ji! Jangan bikin kakak khawatir!sayang kamu kenapa?!"

Ceklek

Jihoon keluar dengan wajah pucatnya, Hyunsuk yang melihat itu langsung memeluk sang istri.

"Kita kerumah sakit"

...

Yoonbin sampai di markas yang ia maksud, markas itu berada di tengah hutan.

Membuka pintu markas dan pandangan pertama yang ia lihat adalah seorang wanita yang diikat di atas kursi dan dijaga oleh dua anak buahnya.

"Shin Ryunjin?" Suara Yoonbin yang terdengar seperti ejekan membuat Ryunjin menatapnya tajam.

"DASAR BERENGSEK! GUE GAK KENAL SAMA LO JADI LEPASIN GUE!!!"

"Sttt...tidak perlu teriak, saya tidak tuli. Mungkin anda tidak kenal dengan saya Shin Ryunjin...tapi saya kenal dengan anda, anak dari seorang narapidana? tapi mengaku sebagai anak pengusaha kaya selama masa sekolah nya, cih!"

Ryunjin yang mendengar itu membulatkan matanya, rahasia yang selama 10 tahun lebih ia jaga dengan baik terbongkar begitu saja? Siapa orang ini -pikir Ryunjin.

"Saya Ha Yoonbin. Sebenarnya saya gak mau basa basi, intinya saya menangkap kamu karena kamu sempat berniat menculik dan membunuh Park Jihoon, benar?"

Ryunjin tersenyum sinis. "Oh, jadi ini berhubungan dengan Park Jihoon? Istri Choi Hyunsuk? Cih, hahaha Lo suka sama dia?! Bener kan tebakan gue?"

Yoonbin tersenyum tipis namun terlihat menyeramkan, bahkan dua anak buahnya berkidik ngeri melihat senyum tuan nya.

"Jika iya, kenapa? Setidaknya saya tidak gila seperti anda Ryunjin-ssi. Saya mencintai Jihoon, saya bahagia melihat orang yang saya cintai bahagia, jadi jika anda berfikir saya sama dengan anda...maaf anda salah besar"

Hening beberapa detik, kemudian Yoonbin berjalan mendekat ke arah Ryunjin.

"Jika aku membunuhmu saat ini juga...tidak akan seru bukan?"

Ryunjin melotot dan mencoba melepas borgol ditangannya, itu sudah pasti sia-sia.

"Sebar informasi tentang dia, Shin Ryunjin adalah anak dari narapidana dan hebatnya narapidana itu korupsi di perusahaan ayahku, bukankah semua ini seperti sebuah naskah?ya naskah kehidupan"