Terketuknya Hati

204 16 4
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Jalan setapak yang ku kira lurus ternyata membawaku pada persimpangan
Angan dan harap kini telah pupus bersama kenyataan
Hanya rintihan do'a yang bisa menjadi obat untuk membuang segala perih"

~ Raihana Nabiha Hamiid ~

Author Pov

Klakson mobil tiba-tiba membuyarkan lamunan Raihana, seketika ia menengok keluar jendela dan melihat situasinya masih sama, jakarta dengan kemacetannya yang mungkin sudah menjadi khas kota ini.

Hari ini Raihana akan pergi ke acara kajian rutin bulanan yang biasa dilaksanakan di masjid besar depan kompleks perumahan tempat tinggalnya.

Hari ini adalah hari jum'at biasanya kajian akan dibawakan oleh ustadzah Syarifah Khoirunnisa, beliau adalah sosok pendakwah yang sangat ramah kepada jama'ahnya.

Raihana sangat menyukai jika beliau yang membawa materi, selain Raihana cepat mengerti materi yang disampaikan pun selalu menarik.

"Pak, panjang nggak macetnya?" tanya Raihana pada supir.

"Iya mba, ini keliatannya panjang banget," jawab supir taxi online.

"Yaudah pak kalau begitu saya turun di sini saja. Nanti saya lanjut jalan kaki aja, udah deket juga kok tempatnya," ujar Raihana.

"Nggak papa emangnya mba?" tanya supir.

"Nggak kok pak, udah ini uang bapak..." jawab Raihana sembari menyodorkan uang.

"Kembaliannya mba..." sang supir menyodorkan uang kembalian.

"Nggak usah pak buat bapak aja, kalo bapak punya anak dikasih ke anaknya aja buat jajan," ucap Raihana dengan menyunggingkan senyuman.

"Terima Kasih mba, semoga Allah membalasnya dengan memperbanyak rejeki mba," ucap supir pada Raihana.

"Sama-sama pak, aamiin..." jawabnya singkat.

"Tapi mbak emang nggak gerah gitu mba jalan kaki, panas tau mba nanti mbanya item lagi..." ucap supir dengan sedikit bercaanda.

"Apaan sih pak, nggak papa itung-itung usaha dalam mengerjakan kebajikan, kan kata orang barang siapa yang bersungguh-sungguh dalam kebaikan pasti akan mendapat ganjarannya, ustadzah saya juga pernah bilang jika kita menuntut ilmu terus dalam waktu menuntut ilmu kita melalui proses panjang atau sedikit berkorban maka setiap langkah yang kita ambil akan terhitung sebagai pahala. Nah, kalau saya jalan ke sana bayangin berapa langkah yang akan saya ambil buat sampai masjid?" jelas Raihana.

"MaaSyaaAllah, mba selain cantik rupanya, hati mba juga begitu cantik," puji supir itu yang hanya dibalas senyuman olrh Raihana.

"Semoga mba diberkahi kebahagian oleh Allah di dunia juga di akhirat, aamiin..." sambung sng supir.

"Aamiin, kalau begitu saya duluan yah pak, assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh," ucap Raihana kemudian berlalu pergi.

"Waalaikumussalam..." jawab supir.

Setelah berjalan jauh dari mobil yang ia tumpangi tadi, Raihana kemudian menengok ke arah belakang sembari memperhatikan kemacetan yang begitu panjang.

Jodoh Lauhul MahfudzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang