بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"Jika tidak bisa berkata yang baik-baik maka lebih baik diam"
~ Raihana Nabiha Hamiid ~
Haykal pov
Malam ini sehabis mengisi jam mengajarku di kelas 5 aku bergegas merapikan buku yang ada di atas meja, membersihkan papan tulis lalu kembali ke kamar.
Nampaknya hari ini aku begitu lelah sehingga di fikiranku saat ini hanyalah tidur, bagaimana tidak seharian banyak sekali pekerjaan yang harus ku selesaikan ditambah lagi jadwal mengajar yang sdikit menguras tenaga karena agak susah mengontrol mahasiswa baru yang baru saja beradaptasi dengan perkuliahan.
Sesampai di kamar aku langsung mengganti baju, membersihkan diri, berwudhu lalu bergegas membaringkan tubuhkuh di atas kasur berwarna biru dengan seprei bermotif club bola favoritku, tentunya tidak lupa untuk berdo'a terlebih dahulu.
⏰ kring...kring...kring
Sekilas terdengar jam kesayanganku sudah sedari tadi berusaha membangunkanku, akupun seketika membuka mata secara perlahan dan mencoba meraih jam weker di atas nakas berwarna coklat yang ada di samping kasur.
Yah... Kasur, aku tidak suka memakai ranjang, aku lebih suka tidur di atas kasur yang tergeletak langsung di atas lantai.
Akupun kemudian mematikan alarm yang sudah sedari tadi berbunyi, kulihat jarum jam sudah menunjukkan pukul 02.35 menit.
Segera kubangkit dari kasur menuju kamar mandi, akupun tidak lupa mengambil handuk kesayanganku yg berwarna abu-abu.
Setelah menghabiskan waktu 15 menit untuk bersiap-siap aku kemudian mengambil sajadah di dalam lemari untuk segera bergegas ke masjid, karena shalat tahajjud akan segera dilaksanakan.
Tepat pukul 02.55 dini hari akupun sudah ada di dalam masjid, dengan mengenakan baju koko berwarna coklat dengan sarung dan peci yg senada akupun langsung memanggil para santriwati dengan mic masjid agar mereka segera ke masjid untuk melaksanakan shalat tahajjud.
"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh," ucapku.
"Disampaikan kepada para santriwati agar segera merapat kemesjid sekarang juga karena 15 menit lagi shalat akan segera di mulai dan jika ada yang terlambat mak akan dikenakan sangsi dari ustadzah yg bertugas," lanjutku.
Sembari menunggu para santriwati, ustadz dan ustadzah, aku kemudian mencoba memurojaah hafalan al-qur'an agar waktu yang kosong ini tidak akan terbuang.
Author pov
Sementara Haykal memurojaah hafalannya, di kamar para santriwati sudah sibuk bersiap-siap menuju masjid.
Pemandangan di kamar ini sangatlah riuh dengan santriwati yang sudah panik lalu lalang keluar kamar menuju masjid ada juga yang masih mengantri kamar mandi, ada juga yang sedang antri berwudhu di keran depan kamar masing-masing.
Bagaimana tidak jika mereka terlambat semenit saja maka mereka akan mendapat hukuman dari ustadzah.
Berbeda dengan santriwati lainnya Raihana yang sudah bangun lebih awal kini sudah ada di depan masjid tapi hanya seorang diri, karena kedua sahabatnya itu kini masi mengatri kamar mandi dengan teman-teman kamar lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Lauhul Mahfudzku
EspiritualSebuah kisah pertemuan seorang gadis remaja yang sebentar lagi menginjak usia dewasa dengan seorang pria di sebuah pesantren, pertemuan secara kebetulan namun siapa yang sangka kebetulan itulah yang akhirnya membawa mereka pada takdir yang telah All...