Ini hari terakhir mereka di pantai, mereka sedang persiapan untuk pulang kembali ke bangkok
"Ayo kita jalan-jalan sebelum pulang beri aku waktu berdua dengan pp ku" ujar billkin
"Setuju" sahut gun, win bersamaan
Krist menatap mereka dengan malas bisa-bisanya lagi-lagi dirinya di lupakan
"Mau berjalan-jalan dengan phi?" Tawar singto
"Boleh phi lagian tidak ada pilihan lain"
Singto dan krist pergi ke arah bebatuan di pinggir pantai menikmati suasana pantai sebelum mereka kembali ke suasana tengah kota yang penuh dengan gedung yang menjulang tinggi
"Krist suka tempat ini phi, tempat ini mengingatkan pho karena dulu pho senang mengajak krist kemari" ujar krist sambil menatap lurus ke arah laut lepas
"Lain kali kita kembali lagi kemari, bagaimana?"
Krist mengaungguk dengan senang
"Boleh phi nanti aku akan ajak yang lain"
"Bagaimana jika kita berdua saja?"
Krist yang awalnya memandang kedepan reflek membalikan tubuhnya ke arah singto hampir saja terpeleset sebelum singto menahan pinggang krist, mata mereka saling beradu setelah beberapa detik mereka baru menyadari jika saat ini jarak mereka semakin dekat karena angin di pantai sangat besar tubuh singto hampir oleh membuat pergerakan tubuh singto semakin mendekat kearah krist tidak sengaja bibir mereka saling menempel krist membulatkan matanya dengan sempurna terkejut sangat sangat terkejut langsung saja krist memundurkan tubuhnya
"Maaf nong itu tadi emm"
"Tidak apa-apa phi anginnya terlalu besar salah ku juga karena tidak hati-hari hampir mau jatuh" sebenarnya perasaan krist sama dengan singto sama-sama salah tingkah tapi krist lebih pintar menutupinya
Saat ini krist mendekat ke sahabatnya yang telah menunggunya di tempat parkiran mobil krist meilihat satu mobil sangat mewah mungkin keluaran terbaru