Hari sudah gelap, singto menyuruh krist agar menunggunya di lobby karna ada beberapa laporan yang harus singto tandatangani
Tinnn tinnn
Sebuah mobil nerhenti di hadapan krist
"Nong krist ayo pulang bareng phi"
"Tidak usah phi aku bisa pulang sendiri"
"Ayolah krist tidak sama sekali merepotkan"
Tak lama singto pun keluar dari mobilnya tepat di belakang mobil nammon
Singto dan kris menjadi serba salah di sisi lain singto terbakar api cemburu dengan nammon yang mengajak krist pulang bersama tapi di sisi lain dia sudah berjanji untuk tidak mempublic hubunganya dengan krist bisa bisa krist pindah magang lagi
"Swaddekrab pak singto"
"Waddekrab"
"Kenapa bapa belum pulang apa masih ada pekerjaan"
"Iya ada sesuatu yang tertinggal"
"Ohh begitu, ayo nong krist pulang" nammon menarik tangan krist memasuki mobilnya, krist hanya bisa pasrah krist melihat tatapan singto seakan-akan ingin menghajar nammon
Singto mengikuti krist dan nammon dari belakang
~
Di sisi lain krist bingung di perjalanan krist hanya berfikir bagaimana ia bisa terlepas dari nammon
"Phi mon"
"Khab nong?"
"Bisa turunkan aku di depan?"
"Memang kenapa?"
"Phi kan tau bagaimana phi tay, bisa bisa aku di pindahkan tempat magang jika tau ada phi mon di kantor"
"Ah iya phi lupa, apa tidak apa turun disini?"
"Tidak apa phi, terimakasih ya phi sudah mengantarku"
"Iya sama-sama phi siap mengantarmu kapanpun"
"Tidak usah phi itu merepotkan"
Krist memutuskan jalan menjauh dari mobil nammon, ia tau jika singto mengikutinya di belakang mobilnya
Dan benar saja setelah melihat mobil singto berhenti di hadapannya krist langsung memasuki mobil singto
"Phi sing maaf na krist tidak bermaksud mengiyakan ajakan phi mon tapi mau bagaimana lagi"
"Iya phi mengerti, andai saja hubungan kita terpublic mungkin tidak akan ada lagi orang yang mendekati kekasih ku"
"Aku juga maunya begitu biar para wanita gatel itu tidak mendekati phi"
"Siapa kit?"
"Entahlah pokonya mereka berencana akan mengooda phi"
"Jadi nong kit sayang cemburu"
"Maiiii"
"Yang benarrrr"
"Ihhh phi singg apaan sih ayo pulang aku lelah"
"Yah padahal phi belom minta jatah tapi ko sudah lelah"
Pletakkk
Krist menjitak kepala singto
"Aw sakit sayang"
"Suruh siapa bicara begitu"
"Iyaa iyaa ayo kita pulang"
~
Sudah hampir satu minggu krist magang di perusahaan milik kekasihnya dengan krist yan selalu di dekati oleh nammon dan singto yang selalu di dekati oleh kariawannya