"Tidak ada yang membaca buku terbalik seperti itu sayang"
Krist baru sadar ia menaruh buku di hadapannya secara terbalik
"Phi tadi itu sungguh memalukan mau taruh di mana muka ku"
"Aw apa yang memalukan? Menjadi kekasih phi apa begitu memalukan?"
"Bukan begitu phi ah sudahlah"
Krist bangkit dari duduknya keluar dari ruangan singto, saat ini semua mata tertuju pada krist ia tau apa yang mereka fikirkan Tapi krist lebih diam dan memilih kembali ke mejanya
"Jadi kau kekasih pa singto?" Ujar pluem teman magang krist yg berasal dari universitas lain
"Em iya"
"Wahhh hebat sekali"
"Apa hebatnya kau ini aneh aneh saja"
"Serius kau sangat hebat, aku dengar dari yang lain boss disini susah di dekat banyak kariawan yang mencoba mendekati pa singto tapi hasilnya nihil"
"Aw kenapa kau tau gosip itu?"
"Awalnya aku tertarik pada pa singto tapi dia kekasih mu jadi aku tidak jadi tertarik hehe lagian siapa yang tidak tertarik coba sudah tampan, kayaraya ahh kau benar-benar beruntung krist"
"Oihhh sudah lanjutkan pekerjaanmu"
"Khabbb tuan krist kekasih boss"
"Yaaaa!!!"
"Bercanda bercanda"
Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 16.00 dimana waktu para pekerja sudah usai untuk bekerja
Saat ini krist dan yang lain sedang merapihkan barang-barang kebetulan krist di bagian produksi
Saat krist sedang fokus memasukan barang bawaannya, semua orang di hadapannya sudah berdiri seperti ada seorang raja sedang melewati jalan lalu memberi hormat
Krist merasa aneh kenapa tiba-tiba menjadi sepi saat krist membalikan tubuhnya ia terkejut sudah ada singo tepat di belakangnya
"Ayo kita pulang" singto mengulurkan tangannya pada krist, ini lah yang singto inginkan sedari dulu menjemput kekasihnya di depan semua orang tepat di mejanya lalu menggenggam tangan kekasihnya menunjukan kepada dunia akan kepemilikannya
Tapii
Krist malah melewatinya begitu saja, semua orang tercengang takjub dengan keberanian krist yang mengabaikan boss besarnya