ENAM

853 117 0
                                    

Pagi menyapa krist baru bangun dari tidurnya, ia buru-buru mandi karena pagi ini ia akaan mengurus tempat magangnya di kampus krist buru-buru ke ruang makan untuk sarapan dilhatnya sudah ada tay sedang menyiapkan makanan untu adik tercintanya

"Pagi phi"

"Pagi nong" ujar tay sambil mengecup pucuk kepala adiknya

"Kemari phi sudah menyiapkan pink milk buatan phi arm dan beberapa roti"

"Phi arm dimana tidak mampir?"

"Dia hanya lewat untuk menjemput tunangannya"

"Kapan kita main ke rumah tunangan phi arm lagi phi aku rindu phi angel" ujar krist memang kekasih arm sering ikut menemani krist sering menjaga krist saat tay dan arm bisnis bersama maka dari itu krist memanggilnya angel karena sudah cantik baik pula bak bidadari

"Lain kali kita kesana"

"Phi tay bibir phi kenapa? Seperti orang sudah berkelahi saja?" Tanya krist melihat sudut bibir tay luka

Tak lama ada singto yang baru turun dari kamarnya dengan pakaian rapi

"Phi sing sudah mau bekerja?"

"Iya nong"

"Tunggu phi tunggu" krist berjalan mendekat menatap lekat jawah singto

"Kenapa nong?"

"Aneh sekali kenapa wajah phi sing juga terluka sepeti phi tay? Lukanya di tempat yang sama pula"

"Tanya saja pada kekasihmu itu" ujar singto sambil pergi keluar berangkat ke kantornya

"Phi tay jelaskan ada apa?"

"Pria itu salah faham setelah kau tidur dia mendengar percakapan phi dan new di telfon ia menyangka phi selingkuh darimu"

"Emm begitu sudah kubilang jangan memanggil ku kekasihmu phi lagian phi aneh sekali sih, dan juga apa hubungannya dengan phi singto jika phi tay selingkuh"

"Kau bodoh? Atau gimana sih nong?"

"Ya! Phi ini masih pagi phi mau ngajak berantem?"

"Terserah lah phi bingung dengan kepolosanmu, btw nong dia kan sudah punya kekasih memang bagaimana hubunganya dengan kekasihnya? Sepertinya dia tdk bahagia"

"Jd begini phi" krist menjelaskan panjang lebar hubungan singto dengan kekasihnya

Tay sekarang mengerti singto tdk terlalu buruk juga untuk adiknya bahkan ia berani memukul dirinya demi membela krist

"Akan phi fikirkan kembali hubungan mu dengan singto itu"

"Maksud phi apa?"

"Anak bodoh tidak harus mengerti"

"Ya! Phi tay"

Tay tertawa melihat ekspresi krist dengan makanan yang penuh di mulutnya sambil mengomel

"Sepertinya singto itu menyukaimu nong"

"Ah tidak mungkin phi"

"Nong tidak percaya pada phi?"

"Maiii!"

"Oke akan phi buktikan"

Tak lama setelah sarapa tay dan krist kembali ke kegiatan masing-masing tay dengan pekerjaannya krist pergi ke kampusnya

~

Hari telah menunjukan siang hari matahari menunjukan dirinya tepat di atas kepala

Jam menunjukan jadwal makan siang singto pergi ke sebuah cafe dekat kantornya ini cafe kesukaan singto karena makanannya enak dan tempatnya yang tenang dan nyaman

Room MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang