Setelah selesai sarapan dengan calon mertuanya, krist dan singto pergi ke kantor bersama-sama
Singto hanya menggelengkan kepalnnya setelah sampai di baseman krist langsung pergi begitu saja mendahuluinya krist takut ada yang melihat
Singto dan krist menggunakan lift berbeda, Singto menggunakan lift untuk boss sedangkan krist menggunakan lift kariawan biasa
Saat ini krist tengah berada di lift seorang diri, tiba tiba ada dua wanita mereka menganggap krist rival mereka karna sudah berani mendekati dua orang pria tampan di perusahaan ini siapa lagi jika bukan Singto dan Nammon
"Hey kau anak magang!"
"Emm iya phi ada apa?"
"Kenapa kau tadi keluar dari mobil pa singto!"
Kedua wanita itu menyudutkan krist
"Iya kenapa? Jawab!"
"Emm itu phi tadi saya tidak sengaja bertemu pa singto jadi pa singto mengajak saya ke kantor berasama"
"Bohong! Bahkan satu kantor pun tau pa singto tidak pernah melahkukan hal itu!"
"Iya! Kami sering bertemu pa singto di jalan tapi dia tidak pernah mengajak kami pergi bareng"
"Dalam mimpimu dasar wanita gatel" ujar krist dalah hatinya
"Ohhh ini pasti kau sudah menggoda pa singto ya!"
"Dasar anak magang tidak tau malu sudah menggoda pa nammon sekarang mau menggoda pa singto"
"Buu bbukan begitu phi, phi hanya salah faham"
"Halah salah faham segala! Dasar jalang tidak tau diri" ujar salah satu wanita sambil mendorong pundak krist
"Dasar gay tidak tau diri" ujar wanita yang lainnya
Krist benar-benar di buat kesal oleh kedua wanita gatal di depannya ini sudah ingin dia tendang ingatkan jika mereka ini wanita, ingin sekali ia berteriak jika singto itu kekasihnya tapi apa daya krist tidak bisa melahkukan hal itu sekarang
Ting..
Tiba-tiba pintu lift terbuka, ada nammon yang memasuki lift
"Selamat pagi nong krist"
Krist hanya tersenyum canggung, radar peka nammon sangatlah tinggi aura di dalam lift tidak lah enak krist seperti orang yang baru saja di ajak berantem karna baju yang ia kenakan sedikit acak-acakan dan juga nammon melihat wajah wanita di sebelahnya dengan wajah yang masam
"Kenapa kemarin tidak masuk" ujar nammon sambil merangkul pundak krist yang medapat hadiah tatapan tajam dari kedua wanita di sampingnya
"Em aku tidak enak badan phi" sambil menurunkan lengan nammon yg berada di punaknya
"Kenapa tidak menghubungi phi, phi kan bisa menjengukmu"
"Itu sangat merepotkan"
"Tidak ada yang di repotan"
Seteah sampai di lantai yang krist tuju krist keluar dari lift ia sudah tidak tahan dengan tatapan tajam wanita gatel itu
Siang ini krist di sibukan dengan pekerjaan yang beberapa hari lalu sudah ia tinggalkan karna ia pergi berlibur dengan sang kekasih
"Ahhh kenapa pekerjaanya banyak sekali sihhhhh"
"Kenapa nong apa sulit?"
"Tidak phi hanya saja pekerjaan ku menumpuk"
"Mau phi bantu?"
"Apa tidak apa-apa?"
"Tidak sama sekali phi kebetulan tidak ada kerjaan, jadi mana yang mau phi bantu"